Komparatif.ID, Banda Aceh— Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kota Banda Aceh resmi menetapkan Illiza Sa’aduddin Djamal dan Afdhal Khalilullah sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota terpilih pada rapat pleno terbuka di Hermes Hotel, Kamis (9/1/2024).
Ketua KIP Banda Aceh Yusri Razali menyampaikan penetapan ini didasarkan pada pleno hasil rekapitulasi suara yang telah disahkan serta tidak adanya sengketa hasil Pilkada di Mahkamah Konstitusi (MK).
Dalam rapat pleno tersebut, KIP Banda Aceh membacakan hasil rekapitulasi suara Pilkada yang telah dirampungkan sebelumnya, pasangan Illiza-Afdhal meraih suara tertinggi dengan 44.982 suara atau 41,2 persen dari total 111.468 suara yang masuk.
Perolehan suara Illiza-Afdhal unggul atas paslon Irwan Djohan-Khairul Amal, Aminullah Usman-Isnaini Husda, dan Zainal Arifin-Mulia Rahman.
Baca juga: Illiza Dorong Kolaborasi Dunia Usaha Perkuat KTR di Banda Aceh
KIP Banda Aceh menyebut setelah penetapan dokumen hasil pleno akan diteruskan kepada Penjabat Gubernur Aceh untuk kemudian disampaikan ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) guna persiapan pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota terpilih.
Pelantikan kepala daerah terpilih dijawalkan akan digelar usai pelantikan gubernur dan wakil gubernur se-Indonesia yang direncanakan pada Maret 2025 mendatang.
Pelantikan Illiza-Afdhal akan dilakukan setelah Mahkamah Konstitusi (MK) merampungkan seluruh sengketa Pilkada serentak 2024.
Pleno penetapan turut dihadiri Ketua DPRK Banda Aceh Irwansyah, calon Wakil Wali Kota nomor urut empat Khairul Amal, Pj Sekdako Banda Aceh Bachtiar, pimpinan partai politik, serta ketua dan anggota PPK se-Banda Aceh.
Siapa Illiza Sa’aduddin Djamal?
Illiza Sa’aduddin Djamal memulai karier politiknya sebagai anggota DPRK Kota Banda Aceh periode 2004-2006. Ia kemudian menjabat sebagai Wakil Wali Kota Banda Aceh dari 2007 hingga 2014, mendampingi Mawardy Nurdin.
Setelah wafatnya Mawardy Nurdin, ia kemudian dilantik menjadi Wali Kota Banda Aceh pada 16 Juni 2014, menjadikannya wanita pertama yang memimpin Ibu Kota Aceh tersebut.
Selama kepemimpinannya, Banda Aceh meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) selama delapan tahun berturut-turut.
Setelah masa jabatannya sebagai Wali Kota berakhir pada 7 Juli 2017, politisi PPP itu lalu terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) periode 2019-2024, mewakili daerah pemilihan Aceh I.
Dalam perannya sebagai legislator, ia aktif mendorong peningkatan alokasi dana desa dan penguatan implementasi desain besar olahraga nasional. Illiza juga dikenal aktif di media sosial, seperti Instagram, di mana ia berbagi kegiatan dengan masyarakat.
