Illiza Sebut Pemko Banda Aceh Berhasil Lunasi 85 Persen Utang

Illiza: Pemko Banda Aceh Berhasil Lunasi 85 Persen Utang
Walikota Banda Aceh Illiza Sa'aduddin Djamal bersama Wakil Wali Kota Afdhal pada puncak perayaan HUT ke-820 Banda Aceh di Taman Bustanul Salatin, Jumat (23/5/2025) malam. Foto: Komparatif.ID/Rizki Aulia Ramadan.

Komparatif.ID, Banda Aceh— Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal menyebut Pemerintah Kota berhasil memangkas beban utang warisan dari masa sebelumnya. Dari angka awal sebesar Rp39,8 miliar, utang yang ditanggung Sekretariat Pemko kini hanya menyisakan Rp 9,2 miliar.

Ia mengatakan dalam waktu hanya seratus hari kerja, tim Illiza-Afdhal berhasil menyelesaikan hampir Rp 30 miliar dari total utang yang ada. Hal itu ia sampaikan pada puncak perayaan Hari Ulang Tahun ke-820 Kota Banda Aceh yang berlangsung di Taman Bustanul Salatin, Jumat malam (23/5/2025).

Langkah serupa juga dilakukan terhadap kewajiban finansial di Rumah Sakit Umum Daerah Meuraxa yang sebelumnya tercatat sebesar Rp 48,7 miliar kini telah ditekan menjadi Rp 10,5 miliar, atau tinggal 22 persen dari total awal.

Lebih lanjut, Illiza tidak mengelak bahwa pemerintahannya saat ini sedang menghadapi tantangan berat. Salah satu yang paling menonjol adalah persoalan utang yang menumpuk, yang selama ini menjadi beban besar dalam pengelolaan keuangan daerah.

Ia mengakui penurunan performa birokrasi, inefisiensi pelayanan publik, dan tanggungan utang yang menggunung menjadi batu sandungan yang harus segera diatasi agar Banda Aceh bisa kembali bergerak maju.

Baca jugaIlliza: Banda Aceh Harus Jadi Rumah Bersama yang Inklusif

“Kini tantangan yang kita hadapi jauh berbeda. Mulai dari menurunnya kinerja pemerintahan, beban utang yang besar, hingga pelayanan publik yang belum optimal,” katanya.

Illiza menjelaskan upaya pengurangan utang tidak hanya berorientasi pada penyehatan keuangan, tapi juga dimaksudkan untuk membuka ruang bagi perencanaan pembangunan jangka menengah dan panjang.

Dengan keuangan yang mulai stabil, Pemko Banda Aceh bisa lebih leluasa menjalankan agenda strategis lainnya. Salah satunya adalah menghidupkan kembali proyek-proyek investasi yang sempat tertunda atau terbengkalai.

Proyek Trans Studio Mall yang sebelumnya mangkrak dijanjikan akan dilanjutkan. Di sisi lain, Illiza juga mengabarkan adanya rencana investasi hotel senilai lebih dari Rp 300 miliar di bekas lahan Hotel Atjeh. Proyek ini diharapkan mampu meningkatkan daya saing sektor pariwisata dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

“Mohon doa dan dukungan agar ini segera terwujud,” lanjutnya.

Ia juga mengungkapkan rencana penandatanganan MoU dengan berbagai pihak, termasuk kerjasama internasional dengan Kota Higashimatsushima di Jepang.

Sisi lain dari pidato Illiza juga memotret masalah sosial di kota, termasuk peningkatan angka HIV/AIDS, stunting, tuberkulosis, dan moralitas generasi muda. Ia meminta dukungan pemerintah pusat untuk menangani persoalan tersebut secara sistematis.

Tidak hanya itu, penataan pasar tradisional, perbaikan fasilitas umum seperti lampu jalan dan drainase, serta penguatan penegakan syariat Islam juga disebut sebagai bagian dari langkah nyata yang telah dan sedang dijalankan.

“Banda Aceh ini adalah kota inklusif. Pembangunannya harus partisipatif dan tidak bisa dilakukan sendiri,” imbuhnya.

Malam perayaan HUT ke-820 Banda Aceh turut dihadiri Menteri Ekonomi Kreatif (Menekraf) Riefky Harsya dan Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto.
Artikel SebelumnyaHipertensi Bisa Sebabkan Komplikasi
Artikel SelanjutnyaTugu Nol Kilometer Ditutup untuk Waktu Tak Ditentukan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here