Kenaikan Harga Tomat Dorong Inflasi Mei di Aceh Capai 2,35 Persen

Kenaikan Harga Tomat Dorong Inflasi Mei di Aceh Capai 2,35 Persen
Konferensi pers Berita Resmi Statistik (BRS) Badan Pusat Statistik Aceh pada Senin (2/5/2025). Foto: Tangkapan layar youtube BPS Aceh.

Komparatif.ID, Banda Aceh— Harga tomat menjadi salah satu penyumbang utama inflasi di Aceh pada Mei 2025. Berdasarkan data resmi dari Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh yang dirilis pada Senin, (2/6/2025) komoditas ini termasuk dalam daftar penyebab tertinggi kenaikan indeks harga secara bulanan (month to month/m-to-m), meski secara keseluruhan Aceh mengalami deflasi m-to-m sebesar 0,59 persen.

Komoditas tomat menyumbang 0,17 persen terhadap inflasi pada Mei, lebih tinggi dari pada beras (0,11 persen), dan ikan bandeng (0,04 persen).

Pelaksana Tugas Kepala BPS Aceh, Tasdik Ilhamudin, dalam konferensi pers di Banda Aceh menjelaskan inflasi year on year (y-on-y) di Aceh mencapai 2,35 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 109,35. 

Inflasi tertinggi tercatat di Meulaboh dengan 3,32 persen, sedangkan yang terendah terjadi di Kabupaten Aceh Tamiang sebesar 1,33 persen.

“Pada Mei 2025 terjadi inflasi year on year (y-on-y) Provinsi Aceh sebesar 2,35 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 109,35. Inflasi tertinggi terjadi di Meulaboh,” ungkap Tasdik.

Ia menjelaskan tomat menempati posisi utama dalam daftar komoditas yang memberikan andil terhadap inflasi secara m-to-m, mengindikasikan kenaikan harga tomat selama Mei 2025 cukup signifikan dan dirasakan secara luas oleh masyarakat. 

Selain tomat, beberapa komoditas lain yang juga mendorong inflasi bulanan antara lain beras, ikan bandeng atau ikan bolu, jeruk, angkutan udara, tarif pulsa ponsel, tukang bukan mandor, telur ayam ras, Sigaret Kretek Mesin (SKM), dan ketimun.

Baca jugaHarga Cabai & Tomat Naik Turun, Pedagang di Pasar Peunayong Merugi

Sementara itu, secara tahunan, Tasdik menuturkan inflasi y-on-y Aceh terutama disebabkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau sebesar 2,42 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 3,15 persen; serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya yang bahkan mencatat kenaikan hingga 8,99 persen.

Kontribusi terbesar terhadap inflasi tahunan berasal dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang menyumbang sebesar 0,91 persen terhadap total inflasi. 

Komoditas yang mendominasi sumbangan inflasi tahunan antara lain emas perhiasan, ikan dencis, tarif air minum PAM, ikan tongkol atau ikan ambu-ambu, SKM, beras, minyak goreng, ikan bandeng, kelapa, dan mobil.

Namun, Tasdik menuturkan di tengah tekanan inflasi tersebut, sejumlah komoditas justru mengalami penurunan harga dan menyumbang deflasi, seperti cabai merah, bawang merah, daging ayam ras, telur ayam ras, bensin, cabai rawit, telepon seluler, cabai hijau, kentang, dan bayam. Komoditas-komoditas inilah yang berhasil menekan laju inflasi tahunan secara parsial.

Khusus untuk deflasi bulanan, selain cabai merah yang kembali menjadi penekan harga, turut berkontribusi pula komoditas lain seperti ikan tongkol, bawang merah, udang basah, kentang, cabai rawit, emas perhiasan, bawang putih, minyak goreng, dan daging ayam ras.

Meskipun terjadi deflasi bulanan, kenaikan harga pada beberapa komoditas seperti tomat tetap cukup dominan sehingga menjadi perhatian khusus dalam pengendalian inflasi. Apalagi, tomat merupakan bahan pokok yang banyak digunakan dalam berbagai kebutuhan rumah tangga.

Secara kumulatif, tingkat inflasi year to date (y-to-d) Aceh pada Mei 2025 mencapai 2,00 persen, menunjukkan tren kenaikan harga sejak awal tahun. BPS Aceh mencatat bahwa pada Mei tahun lalu, IHK berada di angka 106,84 dan kini meningkat menjadi 109,35.

Dalam rincian kelompok pengeluaran, selain makanan dan perumahan, kelompok transportasi juga mencatat inflasi sebesar 0,99 persen, dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,02 persen. 

Sebaliknya, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami penurunan indeks sebesar 0,72 persen, menyumbang deflasi sebesar 0,03 persen terhadap inflasi tahunan.

Artikel SebelumnyaNiat Puasa Tarwiyah dan Arafah
Artikel SelanjutnyaSejarah Cebok Manusia di Berbagai Belahan Dunia

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here