Harga Beras Meroket, Yah Fud Desak Pemerintah Aceh Bertindak Cepat

Harga Beras Meroket, Yah Fud Desak Pemerintah Aceh Bertindak Cepat
Wakil Ketua DPR Aceh, Saifuddin Muhammad (Yah Fud). Foto: HO for Komparatif.ID.

Komparatif.ID, Banda Aceh— Sudah lebih dari sepekan masyarakat di berbagai daerah di Aceh mengalami kesulitan dalam mendapatkan beras dengan harga terjangkau. Kelangkaan stok beras di pasaran menyebabkan lonjakan harga yang cukup signifikan.

Situasi ini terjadi hampir merata di seluruh kabupaten dan kota di Aceh. Warga mengeluhkan sulitnya mendapatkan beras dengan harga normal, sementara kebutuhan rumah tangga terus berjalan setiap hari. Masyarakat yang selama ini hidup dalam penghasilan harian menjadi pihak yang paling terdampak dari melonjaknya harga beras.

Wakil Ketua DPR Aceh, Ir. Saifuddin Muhammad (Yah Fud) meminta Pemerintah Aceh untuk tidak tinggal diam dan segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi persoalan kelangkaan dan mahalnya harga beras. Menurutnya, krisis pangan sekecil apa pun jika tidak ditangani secara serius berpotensi menimbulkan gejolak sosial di tengah masyarakat.

“Walaupun sudah berlangsung sepekan lebih, sejauh ini kita belum melihat respon dari Pemerintah Aceh dalam upaya menanggulangi persoalan harga beras yang mahal dan langka ini,” tuturnya, Sabtu (26/7/2025).

Baca jugaSoal Ekonomi Aceh Bertumbuh, Bank Indonesia Asal Bunyi

Yah Fud menambahkan masyarakat Aceh semakin resah karena belum ada tanda-tanda harga beras akan turun atau pasokan akan kembali normal. 

“Saya mulai menerima banyak keluhan dari masyarakat, terutama mereka yang berpenghasilan rendah. Apalagi bagi mereka yang si uroe mita si uroe pajoh, ini tentu sangat memberatkan,” lanjutnya.

Yah Fud juga mengingatkan masalah kebutuhan pokok seperti beras bukanlah persoalan kecil. Bila Pemerintah Aceh tidak segera turun tangan, bukan tidak mungkin akan terjadi ketidakpuasan yang meluas di masyarakat. 

Ia meminta Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, untuk segera memberi instruksi khusus kepada seluruh jajaran Pemerintah Aceh agar menjadikan persoalan kelangkaan dan mahalnya harga beras ini sebagai prioritas utama.

“Ini menyangkut dengan persoalan hajat hidup rakyat. Kita tidak boleh main-main dengan perut rakyat. Kalau perut rakyat tak terisi kita khawatir akan timbul krisis sosial di kemudian hari. Apalagi di tengah kondisi ekonomi Aceh yang tidak baik-baik saja,” imbuh Yah Fud.

Artikel SebelumnyaAceh Carong Bawa Melani Paulina Tembus Sekat Keterbatasan
Artikel SelanjutnyaMahasiswa SKI UIN Ar-Raniry Juara Olimpiade Sejarah Islam Nasional

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here