Guru Sukma Bangsa Pidie Diundang Konferensi Internasional LKLB di Jakarta

Guru Sukma Bangsa Pidie diundang Konferensi Internasional Literasi Keagamaan Lintas Budaya (LKLB) di di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta (13-14/11/2023). Foto: Ho for Komparatif.ID.
Guru SMA Sukma Bangsa Pidie diundang Konferensi Internasional Literasi Keagamaan Lintas Budaya (LKLB) di di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta (13-14/11/2023). Foto: Ho for Komparatif.ID.

Komparatif.ID, Jakarta— Guru SMA Sukma Bangsa Pidie Muhammad Syawal Djamil menjadi salah satu dari 100 peserta undangan, untuk menghadiri Konferensi Internasional tentang Literasi Keagamaan Lintas Budaya (LKLB) di di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta (13-14/11/2023).

LKLB tersebut diselenggarakan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan Institut Leimena mengangkat tema “Human Dignity And Rule Of Law For A Peaceful And Inclusive Society”.

Konferensi tersebut merupakan bagian rangkaian peringatan 75 tahun Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia, serta menghadirkan 30 narasumber terkemuka di seluruh dunia.

Konferensi internasional ini membahas peran martabat manusia sebagai prinsip dasar, yang tidak hanya berkaitan dengan hak asasi manusia, tetapi juga terkait dengan keterlibatan warga negara dalam mempromosikan masyarakat yang damai dan inklusif yang berdasarkan supremasi hukum.

Baca juga: Ketua OSIS SMA Sukma Bangsa Lhokseumawe Lolos ke AS

Selain Syawal, Penyuluh Agama Supiati juga diundang menghadiri konferensi mewakili Aceh. Guru Sukma Bangsa itu mendapatkan undangan karena ikut terlibat dalam tim mentoring dalam Pelatihan Menulis bagi alumni LKLB.

“Selain ikut mentoring kawan-kawan dalam program LKLB menulis, saya juga menuliskan satu praktik baik saya dalam menjaga keberagaman, Insyaallah tulisan-tulisan itu dibukukan dan launching dalam Konferensi ini,” ujar Syawal, Senin (13/11/2023).

Konferensi ini dianggap sebagai wadah bergengsi untuk berbagi pandangan dalam membentuk hubungan yang asosiatif pada siswa dari latar belakang suku dan agama yang berbeda. Syawal juga menegaskan bahwa keberagaman ini sangat penting, terutama di Sekolah Sukma Bangsa Pidie yang siswanya memiliki latar belakang yang beragam.

Artikel SebelumnyaTim Aceh Peduli Palestina Salurkan Sumbangan Melalui MER-C Indonesia
Artikel SelanjutnyaKKN PPM Unimal Bangun Gapura Desa Keubon Baro

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here