Guru Besar UIN Ar-Raniry: Anugerah Teuku Kepada Ganjar Pranowo sebagai Diplomasi Kebudayaan

Guru Besar UIN Ar-Raniry: Anugerah Teuku untuk Ganjar Bentuk Keterbukaan Aceh
Prof. Dr. Syamsul Rizal (tengah) yang merupakan Guru Besar di UIN Ar-Raniry. Foto: Ist.

Komparatif.ID, Banda Aceh— Guru Besar UIN Ar-Raniry Prof.Dr. Syamsul Rijal, Selasa (12/4/2022) menyebutkan pemberian gelar teuku kepada Ganjar Pranowo sebagai isyarat keterbukaan rakyat Aceh kepada warga lain.

Syamsul Rijal yang juga seorang mubaligh mengatakan, siapa saja yang menerima gelar adat Aceh, termasuk Ganjar Pranowo, melekat sebuah tanggung jawab moral terhadap sosio-kultural keacehan.

“Pemberian gelar itu sarat makna, bagi diri penerima telah menjadi bagian kehidupan sosio-kultural keacehan. sangat boleh jadi ini menjadi strategis pengikat kebersamaan etnisitas nusantara yang dipelepori oleh warga Aceh,” kata Syamsul Rijal.

Ia memaklumi dengan dinamika atas pemberian gelar teuku kepada Ganjat Pranowo. Setiap kebijakan baru tentu mendatangkan pro dan kontra, terlepas dari itu, diharapkan pemberian gelar adat tersebut menjadi sikap diplomatis mensinerjikan etnisitas nusantara.

“Pasti ada yang menolak, ada pula yang mendukung. Tapi kita harus melihat ini sebagai upaya diplomasi kebudayaan. Memberikan penghormatan kepada tokoh luar Aceh, dengan tujuan mengikat dirinya secara sosio cultural. Saya kira ini upaya yang sangat bagus,” kata Prof. Syamsul Rijal.

Sebelumnya, Majelis Adat Aceh (MAA) Kota Lhokseumawe, bertempat di kediaman Rektor Unimal, menganugerahkan gelar teuku kepada Ganjar Pranowo. Penobatan tersebut ditandai dengan pemakaian kupiah meukeutob dan penyematan rencong kepada politisi PDIP dan Gubernur Jawa Tengah itu.

Artikel SebelumnyaAde Armando Babak Belur Dimassa Pendemo
Artikel SelanjutnyaKNPI Banda Aceh Gelar Dayah Kilat Ramadan
Muhajir Juli
Jurnalis bersertifikat Wartawan Utama Dewan Pers. Penulis buku biografi, serta tutor jurnalistik.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here