Gunakan Orang Lokal, Israel Culik Warga Palestina di Malaysia

Jalan yang berada tidak jauh dari lokasi penculikan terhadap warga Palestina oleh agen lokal Mossad Israel. Foto: Nst
Jalan yang berada tidak jauh dari lokasi penculikan terhadap warga Palestina oleh agen lokal Mossad Israel. Foto: Nst

Komparatif.ID, Kuala Lumpur—Sejumlah orang warga Malaysia yang bekerja untuk Israel telah menculik seorang warga Palestina yang dituding sebagai anggota Hamas, Palestina ketika sedang jalan-jalan di Kota Kuala Lumpur. Polisi berhasil meringkus para penculik karena tidak profesionalnya dalam menjalankan aksi.

Demikian dilansir nst.com.my, Selasa (18/10/2022), yang disitat Komparatif.ID, Rabu (19/10/2022).

Media tersebut menuliskan Israel benar-benar menyatakan perang terhadap Hamas, yang selama ini melawan mereka di Jalur Gaza dan Tepi Barat. Bahkan, sudah merekrut orang-orang lokal sebagai perpanjangan tangan Mossad di lapangan.

Di Malaysia, Mossad juga merekrut orang-orang lokal sebagai bagian dari jaringan mereka. Salah satu yang terbongkar yaitu aksi penculikan yang terjadi baru-baru ini di Kuala Lumpur, Malaysia.

Baca juga: Masuk ke Area Masjid Al-Aqsa, Pasukan Israel Bentrok Dengan Warga Palestina

Pada Rabu (28/9/2022) sejumlah pria lokal menggunakan sebuah mobil, telah menculik seorang pria Palestina yang merupakan ahli pemograman komputer. Pria itu diyakini oleh Mossad Israel sebagai aset Brigade Hamas al-Qassam.

Aksi penculikan yang dinilai sangat berani itu dilakukan pukul 22.00 malam, ketika target dan seorang temannya sedang berjalan-jalan di jantung Kuala Lumpur.

Pria Palestina tersebut diculik ketika hendak masuk ke dalam mobil di dekat jalan Yap Kwan Seng, setelah makan malam di sebuah mal. Sang teman yang mencoba membantu, diancam oleh penculik agar tidak mendekat.

Tanpa pikir panjang dia pun berlari ke pos keamanan hotel. Sang teman menyadari bila para penculik merupakan orang suruhan Mossad Israel. Ia sempat melihat mobil tempat menyekap temannya dibuntuti oleh mobil lainnya. 40 menit setelah kejadian, dia membuat laporan ke Kantor Polisi Dang Wangi.

Dalam tempo tidak begitu lama, tempat penyekapan dan penyiksaan warga Palestina tersebut berhasil ditemukan oleh polisi, setelah mereka melacak rute mobil.

Agen Suruhan Mossad Israel Memukuli Korban

Kepada polisi warga Palestina tersebut mengaku dipukuli sejak dari dalam kendaraan. Penculik mengambil ponselnya dan memaksanya untuk membuka kuncinya. Dia berbohong kepada mereka bahwa handphone itu milik temannya.

Para penculik membuang ponsel korban saat melaju menuju Kuala Langat karena takut ketahuan.

Diikat dan ditutup matanya, korban Palestina dibawa ke sebuah kamar di sebuah pondok di sudut distrik yang sunyi, di mana para penculik – yang diidentifikasi sebagai orang Malaysia – mengikatnya ke kursi.

Sebuah panggilan video telah diatur di depan korban. Di telepon ada dua pria, yang diyakini orang Israel, yang kalimat pembukanya adalah: “Kamu tahu kenapa kamu ada di sini.”

Selama 24 jam berikutnya, korban diinterogasi dan dipukuli oleh agen lokal Mossad ketika jawabannya tidak memuaskan pihak Israel.

Sementara itu, salah satu operator Malaysia berkomunikasi langsung dengan warga Israel lainnya, menjalankan perintahnya.

“Orang Israel ingin tahu tentang pengalamannya dalam pengembangan aplikasi komputer, kekuatan Hamas dalam mengembangkan perangkat lunak, anggota Brigade Al-Qassam yang dia kenal dan kekuatan mereka,” kata korban kepada polisi Malaysia.

Meskipun sukses menculik target, tapi operasi itu tidak rapi. Penculik hanya menculik satu orang, dan membiarkan temannya tidak diangkut serta.

Selain itu para penculik tidak menggunakan topeng. Plat nomor kendaraan yang digunakan dalam operasi itu juga dikatakan asli.

Padahal agen inti Mossad sudah menyiapkan dua chalet, supaya kedua pria Palestina itu dapat diperiksa secara terpisah. Karena misskomunikasi, para penculik lokal hanya menculik satu orang.

Kekeliruan operasi membuat aksi penculikan itu berhasil digagalkan oleh polisi.

Ketika tim polisi menggerebek ruangan, interogasi sedang berlangsung, dan orang-orang Israel di ujung telepon, yang sesaat bingung dengan kekacauan yang terjadi, terdengar berkata: “Halo! Halo!”, sebelum saluran dihentikan.

Pertanyaan terakhir yang diajukan orang Israel kepada korban, tepat sebelum polisi masuk, adalah siapa di antara pemimpin tertinggi Hamas yang bertemu temannya.

“Jika polisi Malaysia tidak bertindak cepat, kemungkinan besar korban sudah hilang,” kata sumber lainnya.

Dua pria Palestina yang trauma telah meninggalkan Malaysia. Korban mengalami luka di tubuh, kepala, dan kaki.

Pada Mei tahun 2021, media Israel melaporkan bahwa negara Yahudi itu telah menyatakan perang terhadap Hamas di seluruh dunia. Pejabat tinggi Israel telah mengatakan bahwa mereka akan mengejar semua pemimpin Hamas, di mana pun mereka berada. Mereka mengatakan pasukan Israel akan menargetkan para pemimpin Hamas tidak hanya di Gaza, tetapi juga di Iran, Qatar, Turkiye, dan Malaysia.

Pada 21 April 2018, Fadi Mohamed al-Batsh, 35, seorang profesor Palestina dan anggota Hamas, tewas dalam penembakan di Kuala Lumpur. Keluarganya menuduh Mossad berada di balik pembunuhannya.

Agen mata-mata Israel telah membantah terlibat meskipun Hamas diduga telah menangkap seorang pria, yang mengaku telah ditugaskan pekerjaan oleh Mossad.

Artikel SebelumnyaDerita Janda India; Tak Pantas Hidup & Diusir dari Keluarga
Artikel SelanjutnyaIbu Tunggal di Inggris Ramai-ramai Jadi Pelacur
Redaksi
Komparatif.ID adalah situs berita yang menyajikan konten berkualitas sebagai inspirasi bagi kaum milenial Indonesia

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here