
Komparatif.ID, Banda Aceh— Festival Kemerdekaan Pasar Atjeh & Al-Mahirah 2025 yang berlangsung selama sepekan pada 11–17 Agustus berhasil mencatat perputaran uang yang diperkirakan mencapai Rp 1 miliar.
Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan Kota Banda Aceh, Samsul Bahri, menyampaikan indikator keberhasilan Festival Kemerdekaan Pasar Atjeh dapat terlihat dari tingginya antusiasme pengunjung.
Penjualan voucher belanja yang berlangsung sejak 1 hingga 15 Agustus berhasil mendistribusikan lebih dari 7.600 kupon undian kepada pembeli. Jumlah ini jauh melampaui target awal yang diperkirakan hanya sekitar 3.000 kupon.
Menurut Samsul, total perputaran uang tersebut berasal dari berbagai saluran pembayaran, baik secara tunai, online banking, maupun QRIS. Penggunaan QRIS disebut mendominasi transaksi karena dinilai lebih mudah, aman, dan cepat.
“Kalau kita proyeksikan, uang yang beredar selama periode tersebut kami perkirakan antara 800 juta hingga 1 miliar rupiah. Ini terjadi melalui transaksi baik tunai, online banking, dan sebagian besar melalui QRIS,” ujarnya saat acara penutupan di Lantai 3 Gedung Baru Pasar Atjeh pada Minggu (17/8/2025).
Keberhasilan Festival Kemerdekaan Pasar Atjeh tidak lepas dari kolaborasi multipihak. Lebih dari 30 mitra ikut berpartisipasi, mulai dari instansi pemerintah, perbankan seperti Bank Indonesia dan Bank Aceh Syariah, BUMD, industri kecantikan, agensi talenta, hingga puluhan UMKM.
Panitia mencatat sebanyak 300 hadiah dan berbagai merchandise telah dibagikan kepada pengunjung setia Pasar Atjeh sepanjang pelaksanaan festival.
Festival ini juga melibatkan berbagai kalangan masyarakat secara inklusif. Sebanyak 160 anak-anak TK dan SD, termasuk dari panti asuhan serta penyandang disabilitas, mengikuti lomba mewarnai.
Baca juga: Kemeriahan Peringatan HUT ke-80 RI di Banda Aceh
Sementara itu, 100 pemuda dari berbagai komunitas berdiskusi dalam forum inkubasi ide untuk pengembangan Pasar Atjeh di masa depan. Tidak hanya itu, 70 pedagang pasar juga mendapatkan pelatihan untuk menjadi kreator konten digital sebagai upaya memperkuat strategi pemasaran di era modern.
Beragam lomba khas pasar turut meramaikan suasana, di antaranya lomba kukur kelapa, potong ikan, dan potong ayam, yang diikuti 30 pedagang serta sembilan tim PKK dari kecamatan di Banda Aceh.
Lomba memasak dengan tema “Murah, Sehat, dan Enak” juga menjadi daya tarik dengan menampilkan kreativitas pedagang dan ibu-ibu PKK.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh, Agus Chusaini, menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan Festival Kemerdekaan Pasar Atjeh yang dikolaborasikan dengan Pekan QRIS Nasional 2025.
Menurutnya, kegiatan ini sangat relevan dengan semangat kemerdekaan yang bermakna kaya, sejahtera, dan kuat.
“Festival ini benar-benar menunjukkan arti merdeka, di mana para pedagang diberi kesempatan yang sama untuk mengembangkan dan menunjukkan potensi diri,” ujarnya.
Agus juga menyoroti meningkatnya kembali penggunaan QRIS di Pasar Atjeh setelah sebelumnya sempat lesu. Menurutnya, festival ini menjadi momentum penting untuk mendorong volume penjualan pedagang.
Ia berharap penyelenggaraan serupa bisa terus dilakukan setiap tahun dan semakin besar skalanya di masa mendatang.
Selain menjadi ajang perayaan, Festival Kemerdekaan Pasar Atjeh juga menjadi ruang promosi produk lokal. Sebanyak 32 tenant UMKM tampil dalam peragaan busana hasil kolaborasi dengan Dekranasda Kota Banda Aceh.
Mereka didukung oleh 30 model profesional dan 30 penata rias. Suasana semakin semarak dengan kehadiran 24 bazaar UMKM serta 10 booth promosi yang menawarkan beragam produk unggulan dan kuliner khas.
Ribuan pengunjung terlihat memadati area Pasar Atjeh dan Pasar Al-Mahirah selama sepekan penyelenggaraan.