Komparatif.ID, Banda Aceh— Pedangdut yang melejit namanya lewat goyangan vulgar, Dewi Perssik, menyebut kritik-kritik korban banjir Aceh sebagai hanya suara berisik yang yang memecah belah dan fitnah terhadap Presiden Prabowo Subianto.
“Masih mending kamu Aceh didatangi Presiden tiga kali, kami disini Lumajang dan Jember belum didatangi, tapi gak berisik,” ujar Dewi Perssik dalam potongan video yang diakses Komparatif.ID, Senin (22/12/2025).
Lebih lanjut, Dewi Perssik menilai pihak-pihak yang melontarkan kritik seharusnya dapat menunjukkan empati dengan cara lain. Ia menyebut jika tidak mampu membantu secara langsung, setidaknya dapat memberikan donasi atau menggunakan media sosial untuk hal-hal yang dianggapnya lebih positif.
Ia mengatakan kritik yang berkembang justru dinilainya berpotensi memecah belah masyarakat dan mengarah pada fitnah terhadap presiden.
Baca juga: Aceh Dapat Rp13 Miliar dari Signature Bonus Migas
“Setidaknya kalau gak ngasih bantuan secara energinya buat korban-korban bencana, ya setidaknya donasi lah, kalau misalnya gak punya duit jarinya dipake buat yang baik-baik, bukan malah memecah belah rakyat, mau fitnah presiden, ya kasian,” ujarnya.
Mantan istri pelaku pecabulan anak di bawah umur itu menyinggung anaknya yang baru masuk AKMIL sedih para personel TNI bekerja membantu korban bencana. Ia menyampaikan para prajurit tersebut bekerja sejak pagi hingga malam hari, bahkan berjalan kaki untuk menyalurkan bantuan kepada masyarakat terdampak.
“Apalagi anak aku di TNI, pagi siang malam liat bapak-bapak TNI itu sampai jalan kaki memberikan bantuan,” lanjutnya.
Dewi Perssik juga mengaitkan kritik yang muncul dengan dugaan adanya kepentingan tertentu. Ia menyebut kemungkinan adanya pihak-pihak yang memiliki ambisi politik di balik kritik tersebut.
“Mungkin (kritik-kritik) ada kepentingan, ada yang pengen jadi presiden. Tapi kalau aku pribadi sih kayaknya bapak Prabowo harus jadi presiden seumur hidup deh,” ujarnya.












