Komparatif.ID, Banda Aceh— Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PPP Anwar Idris menilai kebakaran yang terjadi di Depo Pertamina Plumpang membuktikan bahwa Pertamina selama ini memang tidak belajar dari pengalaman. Menurut Anwar, kejadian ini bukanlah pertama kali, namun telah berulang-ulang terjadi.
Anwar menyebut dalam catatan Komisi VII DPR RI setidaknya sudah beberapa kali kebakaran besar terjadi di Depo Pertamina Plumpang yang selalu menyebabkan korban, baik korban jiwa maupun luka hingga kerusakan pemukiman warga.
Anwar juga mencontohkan kebakaran terjadi pada tahun 2009 yang juga menyebabkan korban jiwa dan mendapatkan perhatian media internasional.
“Dalam catatan kami setidaknya sudah beberapa kali kebakaran besar terjadi di Depo Pertamina Plumpang yang selalu menyebabkan korban, baik korban jiwa maupun luka hingga kerusakan pemukiman warga,” jelas Anwar.
Anwar mengkritik Pertamina karena dinilai lambat dalam mengantisipasi kecelakaan kerja. Terbukti menurut penuturan warga sebelum kebakaran hebat terjadi, warga sudah mencium bau bensin beberapa lama sebelum akhirnya kebakaran terjadi. Politisi asal Aceh ini menegaskan bahwa jika betul begitu, Pertamina sangat tidak tanggap dalam melindungi keselamatan dan kenyamanan masyarakat.
Oleh karena itu, Anwar meminta Pertamina bertanggung jawab dan menanggung semua kerugian warga yang diakibatkan oleh kebakaran di Depo Pertamina Plumpang. Anwar menekankan bahwa kecelakaan di Depo Plumpang bukan hanya merugikan perusahaan, namun juga korban dari kalangan masyarakat dalam jumlah besar.
“Pertamina seharusnya sadar bahwa kecelakaan di Depo Plumpang bukan hanya merugikan perusahaan, namun juga korban dari kalangan masyarakat dalam jumlah besar. Kami meminta Pertamina menanggung semua kerugian warga,” pinta Anwar.
Baca juga: Kebakaran Depo Plumpang Sebabkan Belasan Warga Tewas
Kebakaran Depo Pertamina Plumpang
Sebelumnya, Kebakaran terjadi di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, Jumat malam (3/3/2023). Selain menghanguskan sejumlah bangunan, kebakaran ini juga menyebabkan 17 orang meninggal dunia, lebih dari 50 orang luka-luka, dan ratusan orang lainnya mengungsi.
Setelah kejadian tersebut, Pertamina telah mengeluarkan pernyataan resmi yang menyatakan bahwa mereka sedang melakukan investigasi mendalam untuk mengetahui penyebab kebakaran dan memastikan tidak terulang kembali di masa depan.
Pertamina juga menyatakan bahwa mereka siap memberikan bantuan kepada korban kebakaran dan membantu memperbaiki kerusakan yang terjadi.
Selain itu, Pemerintah Kota Jakarta Utara juga turut menanggapi kejadian ini dengan memberikan bantuan dan dukungan kepada korban kebakaran. Walikota Jakarta Utara, Sigit Wijatmoko, meninjau langsung lokasi kebakaran dan mengecek kondisi korban yang masih dirawat di rumah sakit terdekat.
Kebakaran di Depo Pertamina Plumpang ini juga memicu reaksi dari masyarakat dan aktivis lingkungan. Beberapa kelompok masyarakat dan aktivis lingkungan menuntut Pertamina bertanggung jawab atas kejadian ini dan meminta pemerintah untuk mengevaluasi kebijakan-kebijakan yang terkait dengan pengelolaan bahan bakar minyak.
Mereka juga menyerukan kepada semua pihak untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya kebakaran dan pentingnya menjaga lingkungan agar tidak terjadi bencana serupa di masa depan.