Dayah Al-Munawwarah Pidie Jaya Terancam Amblas ke Sungai

Dayah Al-Munawwarah Pidie Jaya Terancam Amblas ke Sungai Kondisi Dayah Al-Munawwarah Pocut Imum yang terancam amblas akibat erosi sungai. Pimpinan dayah, Tgk Mustaqim, meminta Pemkab Pidie Jaya segera mengambil tindakan agar kompleks dayah yang menampung 162 santri ini tidak tergerus sungai. Foto: HO for Komparatif.ID.
Kondisi Dayah Al-Munawwarah Pocut Imum yang terancam amblas akibat erosi sungai. Pimpinan dayah, Tgk Mustaqim, meminta Pemkab Pidie Jaya segera mengambil tindakan agar kompleks dayah yang menampung 162 santri ini tidak tergerus sungai. Foto: HO for Komparatif.ID.

Komparatif.ID, Meureudu— Dayah Al-Munawwarah Pocut Imum Mukim Al-Aziziyah yang terletak di Gampong Blang Cut, Kecamatan Meurah Dua, Kabupaten Pidie Jaya kini menghadapi ancaman serius.

Bibir sungai yang kian mendekat ke pagar dayah tersebut akibat erosi yang terus terjadi, membuat pihak pengelola semakin khawatir. Erosi semakin parah setelah banjir besar yang melanda beberapa waktu lalu, ditambah dengan luapan air sungai yang sering terjadi.

Pimpinan Dayah Al-Munawwarah Tgk Mustaqim mengungkapkan sejak pertama kali dayah beroperasi, baru kali ini mereka mengalami musibah banjir besar yang terjadi pada penghujung tahun 2024.

Baca juga: Jalan Bireuen-Takengon Amblas, Mobil Besar Tidak Bisa Melintas

Ia mengungkapkan saat ini, meski kondisi belajar mengajar masih berjalan seperti biasa, ada rasa cemas yang menyelimuti warga dayah. Dengan erosi yang semakin mendekati pagar, ada kekhawatiran besar jika banjir terjadi kembali, kompleks dayah yang memiliki 162 santri ini akan amblas ke sungai.

Tgk Mustaqim berharap agar pemerintah Kabupaten Pidie Jaya segera turun tangan untuk mencegah musibah yang lebih besar. Hal ini juga disampaikan kepada Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Hery Ahmadi yang turut meninjau lokasi pagar yang terancam amblas tersebut.

“Kami memohon dan meminta perhatian kepada Bapak Pj Bupati Pidie Jaya agar dayah kami ini tidak amblas ke sungai,” ucapanya saat mendampingi anggota DPR Aceh Hery Ahmadi yang meninjau lokasi erosi tersebut.

Tgk Mustaqim juga mengatakan kendati kondisi mengkhawatirkan ini terus berlangsung, kegiatan belajar mengajar di Dayah Al-Munawwarah tetap berjalan dengan lancar.

Meskipun demikian, dayah yang dibangun dengan semangat gotong royong santri, dewan guru, alumni, dan masyarakat, diliputi kekhawatiran jika banjir kembali terjadi. Kemungkinan besar saat banjir ke depan, dikhawatirkan bagian kompleks dayah akan benar-benar amblas.

Artikel SebelumnyaJadi Tersangka Kasus Harun Masiko, Hasto Kristiyanto Ajukan Praperadilan
Artikel SelanjutnyaIswanto: Donor Darah Rutin, Aksi Kecil yang Berdampak Besar

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here