Cut Fitri Yanti, Srikandi Bireuen dari Balap Sepeda

Cut Fitri Yanti
Cut Fitri Yanti (18) seorqng atlet balap sepeda berprestasi. Foto: Dok ISSI dan koleksi pribadi Cut.

Komparatif.ID,Bireuen—Cut Fitri Yanti (18) mempersembahkan 2 keping medali emas untuk Bireuen pada Pekan Olah Raga Aceh (PORA) XIV Pidie 2022. Pelajar SMK Negeri 1 Bireuen tersebut menjadi srikandi muda yang ikut mengharumkan nama Bireuen di ajang olahraga antar-daerah.

Pada PORA XIV Pidie, Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Bireuen menerjunkan 11 atlet. Mereka langsung menggebrak dengan mempersembahkan medali emas pada hari pertama perhelatan PORA, Sabtu (17/12/2023). Pada Kelas Beregu Putri (Road race Putri) dua srikandi Bireuen, salah seorang yaitu Cut Fitri Yanti, berhasil menaklukkan lawan-lawannya.

Dara kelahiran Gampong Cot Bada Tunong, Kecamatan Peusangan, Bireuen, 9 Juni 2005, dari pasangan Saparuddin dan Mulyani, tak henti membuat kejutan. Ia kembali mempersembahkan satu keping medali emas pada kelas perorangan putri (Criterium Putri). Ia turut mempersembahkan medali perunggu pada kelas Kom King of the Montain, dan 1 keping perunggu pada kelas Individual Road Race (IRR).

Baca: Safriadi Bangga Dapat Medali Emas Binaraga untuk Bireuen

Secara total, ISSI Bireuen yang menerjunkan 11 atlet berhasil mengumpulkan tiga medali emas, dua perak, dan lima perunggu. Atas raihan tersebut pihak ISSI Bireuen sangat puas. Ketua ISSI Fadli Amir dan ketua Bidang Latihan Munzir Mustafa mengaku sudah maksimal memberikan hasil untuk Bireuen.

Cut Fitri Yanti mendapatkan bonus atas prestasinya di PORA XIV di Pidie. Dara ceria tersebut berhasil membawa pulang bonus Rp40 juta, sebuah angka yang menarik untuk para atlet daerah dan masih belia.

Cut Fitri Yanti: Tak Ujung-ujung Juara

Menjadi salah seorang kampiun pada PORA XIV membuat Cut Fitri Yanti bangga. Ia bukan semata berhasil mengharumkan nama Bireuen, tapi turut membuat nama pengurus ISSI dan keluarga menjadi harum. Meski demikian,dara yang awalnya menggeluti seni bela diri kempo tak mau jemawa.

Ia menuju podium juara harus melalui kerja keras. Mulai dari latihan rutin, penggemblengan mental, hingga latihan-latihan teknis yang membutuhkan dukungan Pengcab ISSI dan keluarga. Oleh karena itu ia sangat menyadari bahwa semua yang telah ia raih, merupakan pencapaian yang bersumber dari dukungan banyak pihak.

Selama menjadi atlet balap sepeda, Cut Fitri Yanti punya pengalaman menarik. Saat itu dia baru pertama kali ikut perlombaan di Bukit Radar, Aceh Besar. Ia saat itu berhasil meraih medali perak.

Mengapa ia menyukai balap sepeda? Cut mengatakan awalnya hanya coba-coba saja. Akhirnya ia merasa sesuai dengan olahraga tersebut. Setelah ditimbang secara matang, Cut memilih balap sepeda dan mengucapkan selamat tinggal kepada kempo.

Bertanding tidak selamanya tentang juara. Terlalu banyak kisah yang terjadi. Cut pernah mengalami injury ketika sedang bertanding pada event Aceh Mountain Bike Bhakti Utama XCO.

“Saat itu saya sudah mengunyah tiga lap, dan sudah berhasil meloloskan diri dari kompetitor. Namun tiba-tiba saya terjatuh dan tidak bisa bangun. Lutut saya luka parah sehingga harus dilarikan ke rumah sakit. Peristiwa itu sangat membekas di ingatan saya,” kenang Cut Putri Yanti.

Ketika menuju PORA XIV Pidie 2022, ia juga tidak datang sebagai atlet yang dielu-elukan. Di Pra PORA ia tidak berhasil meraih medali. Meski demikian, dia datang ke PORA Pidie dengan semangat membara. Dukungan pelatihnya—Munzir Mustafa—dan Ketua Pengcab ISSI Bireuen Fadhli Amir membuat Cut berjanji akan memberikan yang terbaik.

“Datang sebagai yang tak dielukan, tapi pulang dengan empat medali. Sungguh luar biasa,” katanya.

Munzir memberikan apresiasi kepada Cut dan seluruh atlet balap sepeda ISSI Bireuen. mereka telah berjuang sekuat tenaga. Demikian juga Fadli Amir, sangat bangga terhadap pencapaian atlet ISSI Bireuen. Khusus kepada Cut, Fadli Amir berharap terus mengasah keterampilan, menjaga kebugaran, dan selalu menjaga attitude, supaya semakin bersinar di ajang-ajang selanjutnya.

ISSI Bireuen
Ketua ISSI Bireuen Fadli Amir (pertama dari kiri) dan Munzir Mustafa (depan) mentraktir atlet di sela-sela PORA XIV Pidie. Foto: Dok. ISSI Bireuen.

Berkat medali di PORA, Cut Fitri mewakili Aceh pada ajang PON XXI Aceh-Sumut 2024. Saat ini ia sedang menunggu panggilan ikut pemusatan latihan daerah (pelatda) di Banda Aceh.

Pada PON XXI, bukan hanya publik Bireuen yang menanti kejutan dari dara tersebut. Tapi orang Aceh di antero dunia menanti ketangkasannya dalam perebutan medali PON. Bila ia kembali berhasil menorehkan prestasi gemilang, maka bonus dalam jumlah lebih banyak telah menantinya dari Pemerintah Aceh.

Artikel SebelumnyaSerba-serbi Kue Lebaran yang Harus Kamu Tahu!
Artikel SelanjutnyaSebelum Ibu dan Ayah Pergi, Pulanglah!
Muhajir Juli
Jurnalis bersertifikat Wartawan Utama Dewan Pers. Penulis buku biografi, serta tutor jurnalistik.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here