Komparatif.ID, Bireuen—Rumah seorang pedagang nasi guri di Geurugok, Bireuen, dilalap sijago merah, Selasa (21/3/2023) pagi. Nurlaila A. Gani (42) lupa mematikan kompor seusai memasak. Ia buru-buru membawa dagangan ke Pasar Geurugok, Kecamatan Gandapura, karena sedang ramai pengunjung yang berbelanja kebutuhan makmeugang.
Setelah menunaikan ibadah salat Subuh, Nurlaila dan anak-anaknya, segera memasak nasi guri dan menyiapkan sayuran untuk lontong. Berbeda dengan hari lainnya, pada Senin pagi ini mereka agak terburu-buru. Mereka tidak ingin melewatkan momen kala Pasar Geurugok sedang ramai dikunjungi.
Dalam pikiran Nurlaila, semakin banyak pengunjung yang berbelanja, maka semakin banyak pula konsumen yang akan sarapan di tempat ia berjualan.
Baca: Fasilitas Pemadam Kebakaran di Aceh Tak Mampu Proteksi Gedung Tinggi dan Besar
Setelah semuanya siap, ia dan anak-anaknya pun bergegas menuju pasar. Naas, saat itu kompor masih menyala.
Setelah berberes-beres di pasar, kedua anak Nurlaila pulang ke rumah. Namun begitu tiba di Dusun Gle Kuprai, Gampong Keude Lapang, Kecamatan Gandapura, Bireuen, mereka menyaksikan sijago merah sedang berkobar melalap rumah mereka.
Rumah sederhana berkontruksi kayu tersebut terbakar begitu mudah. Tak ada yang dapat diselamatkan. Ketika Pemadam Kebakaran tiba, mereka hanya dapat memadamkan api yang masih berkobar.
Meski api melahap habis kediaman Nur, beruntung tidak ada korban jiwa. Kini, Nurlaila dilanda dilema. Jelang datangnya bulan suci Ramadan, ia harus kehilangan hunian. Tak ada yang dapat ia lakukan selain berpasrah diri ke hadirat Ilahi.