Bupati Bireuen: Penyintas Banjir yang Memiliki Tanah Tak Butuh Huntara

Bupati Bireuen: Penyintas Banjir yang Memiliki Tanah Tak Butuh Huntara
Bupati Bireuen H. Mukhlis ST saat menerima kunjungan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) Letjen TNI Dr. Suharyanto, di Meuligoe Bireuen, Rabu (24/12/2025). Foto: HO for Komparatif.ID.

Komparatif.ID, Bireuen— Bupati Bireuen H. Mukhlis,S.T, menyebutkan penyintas banjir yang memiliki tanah, tidak membutuhkan hunian sementara (huntara). Mereka butuh hunian tetap. Supaya segera bisa kembali bekerja sesuai profesi masing-masing.

Demikian disampaikan Bupati Bireuen, saat menerima kunjungan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) Letjen TNI Dr. Suharyanto, S.Sos.,M.M, Rabu (24/12/2025) di Meuligoe Bireuen.

Kepada Suharyanto, H. Mukhlis menjelaskan para penyintas banjir dan tanah longsor di Bireuen, sebaiknya segera diberikan hunian tetap. Karena setelah bencana mereka harus segera kembali bekerja sesuai profesi masing-masing.

Bagi mereka yang memiliki tanah, sebaiknya segera dibangunkan rumah tetap. Bila mereka ditempatkan terlebih dahulu di hunian sementara, akan menimbulkan dua kali kerja. Semua pihak akan kelelahan.

“Mereka kita mampu bangun, kita bangun aja di lahan yang sudah mereka sediakan,” kata Mukhlis.

Sementara bagi penyintas yang kehilangan rumah dan tidak memiliki lahan lain untuk dibangun hunian tetap, nanti akan dicarikan solusi lain.

Baca juga: Bupati Bireuen Kerahkan 3 Alat Berat Perbaiki Jalan Terputus di Jeumpa

Menurut Mukhlis, huntap untuk yang telah memiliki tanah lebih tepat, supaya tidak perlu mengeluarkan anggaran untuk hal-hal yang bisa disesuaikan dengan keadaan.

Sementara itu, untuk jalan-jalan terobosan, setidaknya diperlukan pengerasan untuk sementara waktu.

Hal yang membuat Mukhlis khawatir yaitu kondisi pascabencana, di mana para donatur akan jauh berkurang, bahkan tidak akan ada lagi.

“Ini yang kami takutkan. Saya rasa ke depan angka kemiskinan di Bireuen cukup tinggi, Pak. Yang kami harapkan dari Pemerintah Pusat ada pemulihan. Terutama rumah-rumah yang dibawa [digerus] banjir supaya bisa ditangani, apalagi ke depan bulan puasa [Ramadhan]. Sangat sayang masyarakat,” kata Mukhlis.

Bupati Bireuen yakin, bila dibangun, dalam tempo satu bulan tuntas. Dengan catatan ditangani oleh Pemerintah Pusat. Pemerintah Kabupaten [Bireuen] tak mampu membangunnya.

Artikel SebelumnyaJembatan Bailey Kutablang Rampung 98 Persen, Tersisa Pemasangan Lantai
Artikel SelanjutnyaPengibaran Bendera Bintang Bulan Jangan Disikapi dengan Kekerasan
Muhajir Juli
Jurnalis bersertifikat Wartawan Utama Dewan Pers. Penulis buku biografi, serta tutor jurnalistik.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here