
Komparatif.ID, Bireuen– Dalam pidato closing ceremony HUT ke-26 Bireuen, Sabtu (11/10/2025) malam, Bupati Bireuen mengangkat batang terendam sejarah Bireuen. Meski sepintas, tapi mendapatkan apresiasi penonton.
Belasan ribu pengunjung berjubel di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Cot Gapu, pada acara puncak peringatan HUT ke-26 Kabupaten Bireuen dan Pekan Kebudayaan Bireuen (PKB) I.
Meski hujan lebat sempat mengguyur pada Sabtu sore, tidak menurunkan animo masyarakat hadir ke RTH Cot Gapu. Bahkan rombongan Bupati, Wakil Bupati, dan tamu VIP, terjebak dalam kemacetan hingga satu jam lebih.
Di sekeliling arena kegiatan, pengunjung berjubel; padat merayap. Tukang parkir tampak kelelahan. Polisi lalu lintas, petugas Dishub, dan Satpol PP/WA harus bekerja ekstra.
Ada yang menarik dan belum pernah dilakukan sebelumnya sepanjang kelahiran Bireuen. Bupati berpidato tentang sejarah Bireuen dari masa kerajaan hingga pascakemerdekaan. Meski sekilas, sejumlah penonton memberikan apresiasi.
Pidato berdurasi lebih kurang 23 menit itu, didukung oleh visualisasi, berupa video yang menggambarkan isi pidato.
Baca juga: Pada HUT ke-26, Bupati Bireuen Sampaikan Sejumlah Capaian Pembangunan
Mulai perihal asal muasal tentang nama Bireuen, jejak sejumlah kerajaan, peran rakyat dan pemimpin Bireuen dalam masa perang mempertahankan kemerdekaan Indonesia, peran para pengusaha di dalam perang, hingga eksistensi dunia usaha di Bireuen sehingga Bireuen disebut Segitiga Emas di Aceh.
Ketika Bupati menyebut nama Yuhan Min yang makamnya berada di Meunasah Capa, yang mengandung inskripsi Biruan dan tarikh kematian Yuhan Min, penonton mengangguk-angguk.
“Ooo itu ya asal nama Bireuen. Rupanya Biruan,” celetuk seorang pemuda yang berdiri di dekat panggung.
“Itulah, aku baru tahu juga,” timpal temannya.
Demikian juga saat Bupati menyebutkan motto Bireuen Gemilang Datang Padamu Bila Tekad Kukuh Berpadu. Sejumlah penonton baru tahu bila kalimat penuh energi itu diucapkan oleh Bustanil Arifin, ketika berpidato di Kota Juang.
Secara terpisah, Ketua DPD I Golkar Teuku Nurlif, sesaat sebelum menghadiri gala dinner di Pendopo Bupati menyebutkan Bireuen merupakan kabupaten yang sangat berhasil dalam pembangunan.
Meski baru berusia 26 tahun, tapi pemimpin dan masyarakatnya memiliki etos kerja tinggi, sehingga tetap tampil sebagai daerah yang maju.
Teuku Nurlif berharap Mukhlis-Razuardi mampu membangun lebih baik lagi. Secara tradisi ekonomi, politik dan budaya, Manusia Bireuen telah unggul sejak lama.
“Pak Bupati harus mampu membangun lebih bagus lagi. Saya percaya beliau mampu dan memiliki semangat besar untuk itu,” kata Nurlif.











