Bos BMW Kesal M5 Dibully “Mobil Gendut”

Bos BMW Kesal M5 Dibully “Mobil Gendut” BMW M5. Foto: BMW.
BMW M5. Foto: BMW.

Komparatif.ID, Berlin— Bos BMW M Frank van Meel kesal karena BMW M5 dibully “terlalu gendut”. van Meel mengatakan pengkritik harusnya merasakan dahulu kenyamanan berkendara mobil berbobot 2,4 ton itu sebelum mengkritik.

Melansir Bimmer Today, van Meel menegaskan kritik tentang berat M5 prematur. Menurutnya, bobot yang bertambah ini takkan terasa saat mobil dikendarai.

Ia menekankan bahwa penting bagi konsumen untuk menguji kendaraan tersebut sebelum menarik kesimpulan berdasarkan angka-angka di atas kertas.

Menurut van Meel, keputusan untuk menjadikan M5 sebuah hibrida dilakukan dengan sangat hati-hati, terutama untuk tetap mempertahankan mesin V-8 di tengah tekanan regulasi emisi yang semakin ketat, terutama di Eropa.

Van Meel juga menyebutkan bahwa elektrifikasi merupakan satu-satunya cara untuk menjaga mesin V-8 tetap hidup. Ini adalah langkah strategis agar M5 tetap relevan dan mematuhi aturan lingkungan yang semakin ketat.

BMW memang mempertimbangkan untuk membuat M5 sepenuhnya listrik, namun akhirnya memutuskan untuk tetap menggunakan kombinasi mesin V-8 dan motor listrik. Alasan utama di balik keputusan ini adalah untuk menjaga performa berkelanjutan yang diharapkan oleh pembeli M5, sementara versi listrik penuh dari Seri 5 sudah diwakili oleh i5 M60.

Meski M5 terbaru lebih berat, van Meel tetap percaya kombinasi mesin V-8 4,4 liter twin-turbo dengan motor listrik dari model XM adalah pilihan terbaik untuk sedan sport ini.

Baca juga: Hyundai Stargazer, MPV yang Menyediakan Kenyamanan & Teknologi Modern

BMW menyadari sejak awal bahwa M5 akan lebih berat, namun mereka yakin para pengendara tidak akan merasakan beban tersebut saat berada di balik kemudi.

Van Meel juga membandingkan kritik yang diterima M5 terbaru dengan respons awal terhadap pengenalan sistem xDrive pada generasi sebelumnya.

Saat pertama kali diperkenalkan, banyak yang meragukan sistem tersebut, menganggapnya mengurangi kelincahan dan keasyikan berkendara. Namun, seiring waktu, pengemudi mulai mempercayai teknologi tersebut.

Walau bobot yang bertambah menjadi sorotan, elektrifikasi dianggap sebagai langkah yang diperlukan untuk mematuhi aturan emisi yang ketat.

Namun, van Meel menekankan bahwa keputusan BMW untuk tetap mempertahankan mesin V-8 pada M5 adalah langkah yang patut diapresiasi.

Ini berbeda dengan pendekatan yang diambil oleh Mercedes-AMG, yang telah menghilangkan mesin V-8 pada model C63 dan kemungkinan besar tidak akan mengembalikan mesin tersebut pada E63 baru.

Artikel SebelumnyaJamu PSPS, Persiraja Hanya Mampu Main Imbang 1-1
Artikel SelanjutnyaFasilitasi Transaksi Judol, Kominfo Tegur Dana Hingga Shopeepay

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here