BNPT Ajak Mahasiswa Aceh Lawan Terorisme  

Ketua BNPT RI Komjen Boy Rafli Amar, Rabu (14/12/2022) mengajak mahasiswa Aceh melawan terorisme. Foto: Komparatif.id/Rizki Aulia Ramadhan.
Ketua BNPT RI Komjen Boy Rafli Amar, Rabu (14/12/2022) mengajak mahasiswa Aceh melawan terorisme. Foto: Komparatif.id/Rizki Aulia Ramadhan.

Komparatif.ID, Banda Aceh—Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI mengajak mahasiswa Aceh melawan terorisme. Seruan itu disampaikan pada kegiatan bertopik “Dialog Kebangsaan BNPT Bersama Civitas Akademika Melalui Forum Kooordinasi Pencegahan Terorisme FKPT Aceh”, Rabu (14/12/2022) di AAC Dayaan Dawood, Universitas Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh

Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar, pada acara tersebut mengajak mahasiswa dan akademika Universitas Syiah Kuala dan hadirin lainnya, agar ikut mengambil peran melawan terorisme. Salah satu cara yang dapat ditempuh yaitu memperkuat wawasan kebangsaan (nasionalisme-red).

Sebagai negara dengan ideologi Pancasila, kata Ketua BNPT, Indonesia seringkali berbenturan dengan gerakan terorisme yang anti-Pancasila.

Baca juga: Jaringan Teroris Wahabi Takfiri Sudah Masuk ke Aceh

Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya pencegahan demi menangkal penyebaran paham radikalisme di tengah masyarakat, serta menjadikan Pancasila sebagai moral publik.

Demi tujuan tersebut, BNPT tidak dapat bergerak sendiri. Mereka membutuhkan gerak bersama tokoh agama, pemerintah, pemuda, mahasiswa. Juga butuh dukungan dari pegiat kesenian dan kebudayaan, dalam rangka memperluas pikiran-pikiran kontra terorisme.

Ketua BNPT Komjen Boy Rafli Amar pada kesempatan tersebut juga mengatakan beberapa waktu lalu Indonesia berada pada peringkat 24 dari 162 negara yang masuk dalam daftar Global Terorisme Index. Setelah peristiwa peledakan bom bunuh diri di Mapolsek Astana Anyar, Kota Bandung, posisi Indonesia merosot jauh; 47. Di bawah Vietnam dan Malaysia.

Saat ini, katanya, perekrutan calon teroris dilakukan dengan modus beragam. Mereka sudah bergerak di internet, dan merambah media sosial. Mereka menyebarkan hoaks, yang berpotensi dipercaya oleh publik.

“Saya ingatkan, jangan telan mentah-mentah setiap informasi yang diterima. Periksa kembali agar tidak terjerumus ke dalam terorisme,” pesan Boy Rafli Amar.

Pakar Timur Tengah Dina Y. Sulaiman yang juga dosen Hukum Internasional Universitas Padjajaran Bandung, pada acara tersebut memberikan penguatan, bahwa untuk menghindarkan diri dari jebakan gerakan terorisme, setiap orang wajib tabayyun. Perlu memperkuat diri dalam bidang digital literasi serta paham tentang geopolitik.

 

 

Artikel SebelumnyaSeniman Hentak Malam Bustanussalatin
Artikel SelanjutnyaLe Coq Gaulois Akhiri Keajaiban Singa Atlas

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here