BNPB: Di Bireuen, Hujan Setara 5 Bulan Tumpah Semalam

Kapa BNPB: Di Bireuen, Hujan Setara 5 Bulan Tumpah Semalam
Satu unit rumah warga Desa Kapa, Kecamatan Peusangan, Bireuen, Aceh, tertimbun lumpur dan gelondongan kayu, setelah dihantam banjir bandang pada Rabu, 26 November 2025. Foto: Muhajir Juli/Komparatif.ID.

Komparatif.ID, Banda Aceh— Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut ada beberapa titik, curah hujan yang biasanya turun selama berbulan-bulan tercatat jatuh hanya dalam satu malam. Kondisi ini disebut menjadi pemicu utama meluasnya dampak banjir dan longsor di Sumatra.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menjelaskan berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada periode 25, 26, dan 27 November tercatat intensitas hujan ekstrem di sejumlah wilayah Sumatra.

Salah satu contoh paling menonjol terjadi di Kabupaten Bireuen dengan curah hujan mencapai 418 milimeter dalam waktu 24 jam.

Abdul Muhari mengatakan, angka tersebut jauh melampaui kondisi normal. Curah hujan tahunan normal di Indonesia berkisar antara 1.500 hingga 4.000 milimeter. Dengan demikian, curah hujan 418 milimeter dalam satu hari setara dengan hujan selama empat hingga lima bulan yang turun hanya dalam satu malam.

“Curah hujan normal tahunan itu berkisar antara 1.500–4.000 mm. Jadi ketika kita mencatat 418 mm dalam satu hari itu setara dengan curah hujan selama 4–5 bulan hanya dalam satu malam,” kata Abdul Muhari saat konferensi pers, Jumat (26/12/2025).

Baca juga: Jembatan Bailey Kutablang Rampung 98 Persen, Tersisa Pemasangan Lantai

Menurut Abdul, intensitas hujan ekstrem tersebut berdampak paling parah di wilayah pesisir timur Aceh, khususnya pada 25 hingga 26 Desember.

Selain Aceh, hujan dengan intensitas tinggi juga terjadi di Sumatra Utara, baik di wilayah pesisir barat maupun pesisir timur. Sementara itu, di Sumatra Barat, hujan ekstrem tercatat terjadi di kawasan pesisir barat yang beberapa kali diguyur hujan lebat dalam periode yang sama.

Abdul Muhari menjelaskan hujan dengan intensitas 150 milimeter dalam 24 jam sudah masuk kategori hujan ekstrem. Pada bencana kali ini, intensitas hujan di sejumlah titik bahkan jauh melampaui ambang tersebut. Akibatnya, hampir 52 kabupaten dan kota terdampak banjir dan longsor di tiga provinsi.

BNPB juga mencatat curah hujan di Aceh yang dipengaruhi Siklon Tropis Senyar merupakan salah satu yang tertinggi yang pernah direkam BMKG dalam enam tahun terakhir.

Sebagai perbandingan, intensitas curah hujan ekstrem di Jakarta dalam enam tahun terakhir berada pada kisaran 226 hingga 377 milimeter. Kondisi ini, menurut BNPB, menjadi salah satu faktor yang menjelaskan besarnya dampak bencana yang terjadi saat ini.

Artikel SebelumnyaKisah Cinta Kandas, Pria Ini Minta Kembali Biaya Kencan
Artikel SelanjutnyaEks PM Malaysia Najib Razak Terbukti Bersalah dalam Dakwaan Baru Skandal 1MDB

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here