BMKG Peringatkan Hujan Lebat di Aceh pada 28-29 Desember

BMKG Peringatkan Hujan Lebat di Aceh pada 28-29 Desember
Prakiraan cuaca pada 28 hingga 29 Desember 2025. Foto: BMKG.

Komparatif.ID, Jakarta— Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini cuaca yang berlaku untuk wilayah Aceh pada akhir Desember 2025.

Dalam rilis resmi BMKG pada Sabtu, (27/12/2025), Aceh berstatus siaga menyusul potensi hujan lebat hingga sangat lebat yang diperkirakan terjadi pada 28 dan 29 Desember 2025 di sejumlah kabupaten.

Pada 28 Desember 2025, hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat diprediksi mengguyur beberapa wilayah di Aceh, yakni Kabupaten Aceh Besar, Aceh Jaya, Aceh Barat, dan Aceh Tamiang.

Sementara itu, pada 29 Desember 2025, potensi hujan lebat hingga sangat lebat masih berlanjut, dengan Aceh Barat menjadi salah satu kabupaten yang diperkirakan terdampak.

Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani, meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem. Ia mengingatkan hujan lebat hingga sangat lebat berpeluang disertai kilat dan angin kencang di sejumlah wilayah.

Baca juga: Jembatan Bailey Kutablang Sudah Bisa Dilalui Masyarakat

Berdasarkan data BMKG, ancaman hujan lebat disertai angin kencang terjadi pada periode 26 hingga 28 Desember 2025 di Aceh, Sumatera Utara, Bengkulu, sebagian besar Pulau Jawa, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Papua Selatan.

Selain itu, potensi angin kencang juga diprakirakan terjadi di beberapa wilayah lain, antara lain Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, dan Maluku.

Memasuki periode 29 Desember 2025 hingga 1 Januari 2026, BMKG menyebutkan potensi hujan lebat hingga sangat lebat masih dapat terjadi di Aceh, Sumatera Utara, Bengkulu, dan Nusa Tenggara Barat, dengan kemungkinan disertai angin kencang di beberapa daerah.

Andri menjelaskan informasi tersebut disampaikan sebagai gambaran kondisi cuaca yang bersifat dinamis dan dapat berubah mengikuti perkembangan atmosfer terkini.

Ia mengimbau masyarakat agar menyesuaikan rencana perjalanan dan aktivitas sehari-hari dengan kondisi cuaca di wilayah masing-masing serta mengenali potensi risiko yang mungkin terjadi.

Artikel SebelumnyaJembatan Bailey Kutablang Sudah Bisa Dilalui Masyarakat
Artikel SelanjutnyaGampong Garab Peulimbang Sudah 4 Tahun Jadi Langganan Banjir

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here