BLUD SMK yang Gagal Mandiri Selama 3 Tahun Akan Ditutup

Murthalamudin, Sosok Tepat Tangani PR Pendidikan Aceh SK PPPK Tahap I Dinas Pendidikan Aceh Diserahkan 3 November BLUD SMK
Murthalamudin, Plt Kadisdik Aceh. Foto: HO for Komparatif.ID.

Komparatif.ID, Takengon-Bila tak mampu mandiri dalam tiga tahun, pemerintah akan membubarkan BLUD SMK. Demikian ditegaskan Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Pendidikan Aceh Murthalamuddin, S.Pd., M.SP, Sabtu (8/11/2025) di Takengon, Aceh Tengah.

Murthalamuddin dalam acara Rapat Koordinasi Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) di Hotel Renggali, menegaskan Gubernur Aceh H. Muzakir Manaf melalui Sekda Aceh Nasir Syamaun menuntut kemandirian Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). BLUD SMK yang tidak mampu membiayai dirinya sendiri selama tiga tahun berturut-turut akan ditutup.

“Arahan Gubernur melalui Sekda Aceh, semua BLUD yang tidak mampu mencukupi dirinya sendiri setelah tiga tahun akan kita tutup. Jadi, kelola dengan baik dan manfaatkan potensi yang ada,” tegasnya saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) MKKS SMK se-Aceh di Hotel Renggali, Takengon, Aceh Tengah.

Baca: 1 Dekade SDGs, Apa Peran Kita?

Murthalamuddin mendorong SMK agar berani berinovasi dan mengembangkan produk lokal unggulan yang dapat menjadi sumber pendapatan sekolah. Ia mencontohkan ide sederhana namun bernilai ekonomi tinggi, seperti bakso berbahan ikan untuk SMK yang berada di wilayah pesisir.

“Ke depan, kalau ada orang mau jualan bakso goreng, maka mereka bisa mengambil baksonya di SMK,” ujarnya. Begitupun dengan SMK daerah lain, apakah itu sawit dan sebagainya. Ini dalam rangka menyongsong ketahanan pangan.

Dalam upaya meningkatkan pendidikan, Murthalamudin dalam arahannya menekankan pentingnya membangun kebersamaan tanpa sekat dan komunikasi tanpa batas dalam memajukan pendidikan di Aceh.

“Saya bukan orang yang terlalu formal. Kalau ada masalah, sampaikan saja. Saya akan teruskan ke bidang-bidang terkait dan saya akan pantau langsung perkembangannya,” katanya.

Menurutnya, komunikasi yang cair dan kolaborasi lintas bidang menjadi kunci mempercepat perubahan di sektor pendidikan. “Tidak boleh sekat-sekat yang dapat menghambat akselerasi, dan upaya kita dalam membangun pendidikan Aceh yang berkualitas,” tegasnya.

Oleh karena itu Murthalamuddin mengajak seluruh kepala SMK untuk berani melakukan introspeksi terhadap kinerja masing-masing. “Kita harus jujur menilai diri. Tidak ada yang sempurna, termasuk saya. Tapi yang penting, kita terus berbenah,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, ia juga menyoroti kondisi anomali pendidikan Aceh, di mana besarnya alokasi anggaran pendidikan Aceh belum sejalan dengan mutu pendidikan yang diharapkan. “Anggaran pendidikan kita besar, tapi rapor mutu masih rendah, bahkan kalah dari Maluku, Papua, dan Gorontalo. Ini menjadi tugas kita bersama untuk berbenah,” ujarnya.

Pria yang pernah menjabat sebagai Kepala Biro Hubungan Masyarakat (Humas) Pemerintah Aceh itu juga menegaskan kembali esensi pendidikan vokasi: menyiapkan lulusan SMK yang benar-benar siap kerja.

“Tujuan kita satu — melahirkan anak-anak SMK yang siap menghadapi dunia industri. Dan bapak ibu di lapanganlah yang paling tahu bagaimana mencapainya,” pungkasnya.

Rakor MKKS SMK se-Aceh berlangsung itu berlangsung interaktif interaktif. Selain dihadiri para kepala BLUD SMK, kegiatan itu juga diikuti para kepala bidang di lingkungan Dinas Pendidikan Aceh serta mitra industri seperti PT Solusi Bangun Andalas Lhonga dan PT Sukses Bersama Tekstil Medan, yang berbagi pandangan tentang kebutuhan tenaga kerja industri masa kini. []

Artikel SebelumnyaPSPS Pekanbaru Tekuk Persiraja Banda Aceh 1-0
Artikel SelanjutnyaHendak Pulang ke Aceh, Seorang Warga Bireuen Meninggal di Bandara Kuala Lumpur
Muhajir Juli
Jurnalis bersertifikat Wartawan Utama Dewan Pers. Penulis buku biografi, serta tutor jurnalistik.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here