Blok Andaman Harus Miliki Perspektif Kemakmuran Rakyat

Rafli, anggota DPR RI asal Aceh, juga seniman tarik suara. Foto: Ist. blok andaman
Rafli, anggota DPR RI asal Aceh, juga seniman tarik suara. Foto: Ist.

Komparatif.ID, Banda Aceh—Blok Andaman yang diperkirakan akan mulai produksi lima tahun mendatang, harus menghadirkan dampak positif langsung kepada rakyat Aceh. Hal tersebut diutarakan oleh anggota DPR RI Rafly Kande, Rabu (1/5/2024).

Blok Andaman di lepas pantai utara Aceh yang meliputi lepas pantai Bireuen, Pidie Jaya, dan Pidie, tidak boleh semata dilihat dari susut pandang bisnis murni. Tapi harus dapat menghadirkan rasa keadilan kepada rakyat Aceh.

Rafly mengatakan, Pemerintah Pusat telah merencanakan pembangunan pipanisasi jaringan gas dari Blok Andaman ke jalur pipa transmisi gas bumi Arun – Belawan – Duri – South Sumatera to West Java (SSWJ) I sampai menuju Pulau Jawa pada 2025 hingga selesai 2027.

Baca: Premier Oil Temukan Cadangan Migas di Offshore Aceh

“Informasi pembangunan jaringan gas Aceh ke Pulau Jawa, disampaikan oleh Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) Laode Sulaeman,” kata Rafly Kande.

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut mengatakan pemerintah dan semua pihak harus memiliki perspektif bagaimana konsep pengelolaan anugerah Tuhan ini menghadirkan kemakmuran untuk rakyat Aceh?

“Rakyat harus kaya dan sejahtera. Rakyat Aceh sebagai tuan tanah yang di dalamnya terkandung potensi minyak dan gas bumi. Rakyat Aceh harus mendapatkan fasilitas dan keuntungan,” kata lelaki yang di antara seniman memanggilnya Pak Ref.

Aceh saat ini masih dibelenggu masalah kemiskinan, penangguran, dan minimnya lapangan kerja. Aceh belum masuk kategori daerah makmur. Indikator suatu wilayah makmur adalah kemudahan lapangan pekerjaan, pendidikan, layanan kesehatan, kualitas infrastruktur, dan akses investasi ekonomi. Aceh masih memiliki banyak persoalan terkait itu,” kata Pak ref.

Oleh karena itu, kehadiran Blok Andaman mampu mengubah keadaan.Pemerintah perlu membuat regulasi supaya dunia usaha senang, rakyat terlindungi dan bahagia.

“Logikanya gini kan, kekayaan yang melimpah di dalam perut bumi Aceh, harus dapat membuat orang-orang Aceh lebih kaya, mudah mendapatkan pekerjaan, gratis kuliah di perguruan tinggi berkualitas, dijamin kesehatannya, dibangunnya seluruh infrastruktur publik, dan menjadi pemicu untuk investasi,” katanya.

Pengalaman Rafly bermusik dan keliling di beberapa negara kaya migas yang makmur, membuatnya terinspirasi bahwa sudah saatnya potensi sumberdaya alam Aceh harus dikelola dalam perspektif meraih kemakmuran.

Ia berharap kepada Pemerintah supaya serius membangun daerah melalui investasi dan menghormati keistimewaan Aceh.

Kementerian ESDM harus memastikan bahwa minyak dan gas bumi yang ada di Aceh, harus diolah di Aceh. Ini adalah sebuah harga yang tidak bisa ditawar, karena akan melukai hati rakyat Aceh, dan dapat memicu terjadinya konflik yang lebih besar. Karena, rakyat Aceh menginginkan kemakmuran.

Ia berpesan kepada Pemerintah Aceh agar tidak larut dengan persoalan kisruh politik kekuasaan dan bagi-bagi proyek. Tetapi fokus tiga hal yaitu: peningkatan kualitas sumber daya manusia, penguasaan dan kepemilikan teknologi, dan kekuatan finansial, sehingga siap berhadapan dengan segala resiko tinggi untuk berhasil dalam mengelola sumberdaya alam, dan mampu mewujudkan kemakmuran bagi rakyat.

Artikel SebelumnyaBustami Hadiri Pelantikan Pengurus INI Pascasarjana Ar-Raniry
Artikel SelanjutnyaKeluarga Korban Tragedi Simpang KKA Tagih Janji Presiden
Muhajir Juli
Jurnalis bersertifikat Wartawan Utama Dewan Pers. Penulis buku biografi, serta tutor jurnalistik.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here