
Komparatif.ID, Bireuen— Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) melaporkan Kabupaten Bireuen menjadi daerah terdampak banjir paling parah, diikuti Pidie Jaya, Aceh Utara, dan Aceh Singkil.
Sejumlah akses jalan dilaporkan terendam, permukiman warga tidak dapat dihubungi, dan aktivitas masyarakat hampir sepenuhnya terhenti.
Juru Bicara Pemerintah Aceh, Muhammad MTA mengatakan banjir telah meluas ke beberapa kabupaten dan kota di Aceh. Ia menyebut kondisi Bireuen dan beberapa wilayah lain saat ini membutuhkan penanganan cepat.
Pemerintah Aceh telah mengirim 500 pelampung keselamatan, perahu polietilen, dan mesin pendukung ke Bireuen sebagai langkah awal evakuasi warga.
“Bireuen nyaris lumpuh. BPBA sudah kirim 500 pcs life jacket, perahu polietilen, mesin untuk Kabupaten Bireuen guna mendukung proses evakuasi warga,” kata Muhammad MTA dalam keterangan resminya, Rabu (27/11/2025).
Menurut laporan yang diterima Pemerintah Aceh, banjir saat ini telah berdampak terhadap warga di Kabupaten Pidie, Pidie Jaya, Bireuen, Lhokseumawe, Aceh Utara, Aceh Timur, Aceh Selatan, dan Aceh Singkil.
Tim penanganan gabungan dari berbagai instansi masih terus bekerja di lapangan untuk membantu warga dan mendata jumlah korban terdampak.
Baca juga: Aceh Tengah Terisolasi Total, Seluruh Akses Darat Putus
Sejalan dengan kondisi tersebut, Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Mualem) menginstruksikan seluruh Bupati dan Wali Kota menetapkan status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi.
Dalam instruksi tersebut, Mualem meminta pemerintah daerah melakukan pemetaan daerah rawan bencana, mengaktifkan posko bencana, memantau data BMKG secara berkala, serta menyiapkan logistik dan peralatan pendukung penanggulangan darurat.
Pemerintah daerah juga diminta segera memperbaiki infrastruktur yang terdampak serta melakukan langkah-langkah mitigasi agar dampak banjir tidak semakin meluas.
“Saat ini tim Pemerintah Aceh masih terus di lapangan bersama tim kabupaten dan kota. Estimasi jumlah korban terdampak masih terus dilakukan pendataan oleh tim di lapangan,” ujar Muhammad MTA.
Gangguan jaringan listrik dan telekomunikasi turut dirasakan sejumlah daerah terdampak. Pemerintah Aceh meminta masyarakat tetap tenang dan memberi waktu bagi penyedia layanan untuk melakukan perbaikan.
Upaya evakuasi dan penanggulangan masih berlangsung, sementara hujan dengan intensitas tinggi diperkirakan masih akan terjadi di beberapa wilayah Aceh dalam beberapa hari ke depan. Pemerintah Aceh mengimbau masyarakat tetap waspada dan memprioritaskan keselamatan.











