Biografi H. Mukhlis Takabeya Sepintas Lalu

H. Mukhlis Takabeya, rkriteria calon wakil bupati bireuen
H. Mukhlis, A.Md, Ketua DPD II Partai Golkar Bireuen. Foto: Dok. Komparatif.ID.

Komparatif.ID, Bireuen—Siapa yang tidak kenal H. Mukhlis Takabeya saat ini di Bireuen? Tapi sedikit yang tahu seperti apa dia berjuang hingga menjadi salah satu pengusaha jasa kontruksi yang sangat disegani di Aceh.

Mukhlis bin Cut Hasan bin Syeikh Mahmud bin Syeikh Abbas bin Syeikh Fauzi Hadramaut, atau akrab disapa Mukhlis Takabeya, lahir 15 Januari 1972 di Alue Krub, Peusangan. Ia merupakan salah satu cahaya mata pasangan Teungku Cut Hasan—Rabiah.

Ia pertama kali terjun ke dunia konstruksi pada tahun 1996 dan terlibat langsung pada pembangunan jembatan Teupin Gapeuh, Aceh Utara, yang dibangun oleh PT Mutiara Aceh Lestari (MAL). Kala itu Mukhlis baru saja menamatkan pendidikannya di Politeknik Unsyiah –sekarang Politeknik Negeri Lhokseumawe.

Baca: Mukhlis Takabeya Sosok Tepat Pimpin Bireuen

Alumnus SMA Negeri 2 Lhokseumawe tersebut banyak sekali mendapatkan ilmu praktis dari PT MAL yang pemiliknya yaitu Saifannur, abang kandungnya sendiri.

“Di Politeknik saya menimba banyak teori, dan bersama PT MAL saya mengaplikasikannya di lapangan. Banyak yang saya pelajari dari pengalaman pengelola proyek fisik,” katanya, Rabu (10/7/2024).

Selama bekerja sebagai GM di PT MAL, Mukhlis telah melaksanakan berbagai proyek di berbagai daerah dengan tingkat risiko keamanan yang sangat tinggi. Ia pernah bekerja di Tiro, Bener Meriah, dan daerah- daerah lain di tengah empasan badai konflik antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan Pemerintah Pusat.

Alumnus MIS Alue Krueb tersebut sejak di bangku kuliah sudah mulai merintis bisnis. Ia jatuh bangun dari satu usaha ke usaha lainnya. Mulai dari pengumpul kulit lembu yang dijual ke Bandung, pengumpul siput, agen diktat hingga menjadi pengusaha perjokian ujian masuk perguruan tinggi untuk calon mahasiswa baru.

Pada tahun 1997, Mukhlis menikahi Sadriah, Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Puskesmas Blang Mangat dan juga adik induk semang tempat ia tinggal saat masih berkuliah di Politeknik. Pernikahan mereka dianugerahi empat orang anak, tiga putra dan seorang putri.

Mukhlis Membangun Usaha Mandiri

Pada tahun 2000, Mukhlis bersama istrinya berinisiatif mendirikan perusahaan konstruksi milik sendiri dengan nama CV Takabeya. Kelak CV tersebut pada tahun 2004 berubah menjadi PT Takabeya Perkasa Group dan menjadi payung berbagai perusahaan lainnya.

Nama Takabeya diambil dari salah seorang ahli rekayasa jembatan asal Jepang yang juga menjadi nama salah satu mata kuliah yang sangat digemari oleh Mukhlis ketika menempuh studi di Politeknik Lhokseumawe.

Sebagai pemain baru, dengan hanya mengandalkan kemampuan teknik dan pengalaman lapangan, Mukhlis Takabeya berhasil melobi pekerjaan-pekerjaan kecil di Aceh Utara kala itu.

Pelan- pelan setiap keuntungan yang didapatkan, disimpan dengan baik dan dijadikan tambahan modal untuk melaksanakan proyek-proyek lainnya. Sebagai pengusaha konstruksi di tengah konflik GAM-RI yang semakin memanas, Mukhlis sebisa mungkin menghindari kredit bank. Ia memilih mencari modal secara swadaya kepada keluarga dan kenalan yang selanjutnya dicicil tanpa bunga.

Momentum kebangkitan Mukhlis Takabeya muncul ketika musibah gempa dan tsunami melanda Aceh pada 24 Desember 2004. Mukhlis yang kala itu sudah memiliki jaringan luas, mengajukan pengunduran diri dari PT MAL. Setelah itu dia pun fokus membangun Takabeya Perkasa Group.

Pada masa rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh pascatsunami, perusahaan Mukhlis Takabeya mendapatkan proyek pembangunan jetty dan proyek pembangunan jembatan rangka baja di berbagai daerah.

Saat ini PT Takabeya Perkasa Group memiliki sertifikasi di bidang subklasifikasi: Jasa Pelaksana Konstruksi Komersial (BG004), Jasa Pelaksana Konstruksi Saluran Air, Pelabuhan, dam, dan Prasarana Sumber Daya Air Lainnya.(SI001),Jasa Pelaksana Konstruksi Jalan Raya (kecuali jalan layang), Jalan, Rel Kereta Api, dan Landas Pacu Bandara.(SI003), dan Jasa Pelaksana Konstruksi Jembatan, Jalan Layang, Terowongan, dan Subway. (SI004).

Mukhlis Takabeya Terjun ke Dunia Politik

Mukhlis Takabeya awalnya tidak mau terlibat dalam politik partisan yang menurutnya kala itu mengkotak-kotakan manusia dalam berbagai warna. Namun persepsi itu berubah saat abang kandungnya Saifannur S.Sos,yang menjabat Ketua DPD II Golkar Bireuen berniat maju pada Pilkada Bireuen 2017.

Baca:Perempuan Muda di Bisnis Esek-esek di Serambi Mekkah

Saifannur menggandeng H, Muzakar A Gani sebagai calon Wakil Bupati, mereka diusung Golkar, NasDem, Demokrat, dan Partai Damai Aceh. Mukhlis lalu didapuk sebagai ketua timses Saifannur-Muzakar (Fakar).

Perjalanan pencalonan Saifannur tidak berjalan mulus. Pada saat uji kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin (RSUDZA), Saifannur dinyatakan tidak lulus karena mengidap neurobehavior yang dianggap tidak akan mampu menjalankan tugas Bupati bila terpilih nantinya.

Meski begitu Mukhlis Takabeya tidak menyerah, ia lalu menyusun tim hukum menggugat hasil yang dikeluarkan RSUDZA. Saifannur mengatakan hasil pemeriksaan kesehatan tidak fair kerana salah satu tim penguji memiliki hubungan keluarga dengan salah seorang kandidat Bupati Bireuen.

Berkat kerja keras Mukhlis dan timnya, Mahkamah Agung (MA) melalui putusan nomor 566/K/TUN/Pilkada/2026 membatalkan putusan PTUN Medan yang menguatkan putusan tingkat pertama PTUN Banda Aceh. MA memerintahkan KIP Bireuen mencabut surat keputusan penetapan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Bireuen tahun 2017.

Fakar lalu memenangi Pilkada Bireuen dengan mengantongi 74.292 ribu suara, unggul atas Teungku M. Yusuf (Tu Sop)-dr. Purnama Setia Budi 61.186 suara, Ruslan-Jamaluddin 31.208 suara, Khalili-Yusri 30.192 suara, Amiruddin Idris-Ridwan Khalid 9.321 suara, dan Husaini-Azwar 6.686 suara.

Memimpin KONI Bireuen

Usai berhasil memenangkan Saifannur-Muzakar pada Pilkada Bireuen 2017, Mukhlis menjadi semakin disibukkan dengan aktivitas sosial kemasyarakatan. Pada Sabtu (20/1/2018), Mukhlis diminta 25 pengurus cabang dan 33 utusan cabang olahraga untuk menakhodai Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Bireuen.

Mukhlis Takabeya terpilih secara aklamasi sebagai Ketua KONI Bireuen periode 2018-2022 pada Musyawarah Olahraga Kabupaten Luar Biasa (Musorkablub) menggantikan Muzakkir yang dinilai tidak mampu menjalankan tugasnya sebagai ketua. Mukhlis yang kembali memimpin KONI Bireuen untuk periode kedua usai dipilih secara aklamasi pada Selasa (29/3/2022).

Baca:Maulid Nabi, Sejarah dan Hukumnya

Berkat tangan dinginnya, ia berhasil membawa kontingen Bireuen duduk di peringkat 6 klasemen akhir Pekan Olahraga Aceh (PORA) XIV Pidie. 31 keping medali emas berhasil dibawa pulang ke Bireuen, diikuti 38 keping medali perak, dan 47 medali perunggu. Sebelumnya pada PORA XIII Jantho 2018, Bireuen hanya mampu menduduki peringkat 19 dari 23 kabupaten/kota dengan koleksi dua medali emas.

Mukhlis Takabeya, Selasa (29/3/2022) didaulat kembali sebagai Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Bireuen untuk periode 2022-2026.

Mukhlis dipilih secara aklamasi oleh peserta musorkab karena dianggap layak memimpin KONI satu periode lagi. Selama dipimpin oleh Mukhlis, induk organisasi antarolahraga tersebut mengalami kemajuan yang pantas dibanggakan.

Ketua DPD II Golkar Bireuen

Mukhlis, A.Md, terpilih secara aklamasi sebagai Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Bireuen untuk periode 2020-2025 pada Musda Golkar Bireuen yang berlangsung pada Senin, 24 Agustus 2020. Musda ini diikuti oleh 27 Pengurus Kecamatan (PK) Golkar se-Bireuen dan berlangsung di AAC Ampon Chiek Peusangan. Acara ini dibuka oleh Ketua DPD I Partai Golkar Aceh, TM. Nurlif.

Sebelum pemilihan, telah muncul kesepakatan untuk mengusung H. Mukhlis A.Md, yang juga menjabat sebagai ketua harian partai, sebagai calon tunggal. Kesepakatan ini terjadi setelah Ketua DPD II Partai Golkar Bireuen sebelumnya, H. Saifannur, meninggal dunia beberapa waktu sebelumnya.

Di bawah kepemimpinan H. Saifannur dan H. Mukhlis, Partai Golkar Bireuen berhasil meningkatkan jumlah kursi di DPRK setempat dari 3 kursi pada Pileg 2014 menjadi 7 kursi pada Pileg 2019. Selain itu, mereka juga berhasil memenangkan kursi Bupati dan Wakil Bupati Bireuen untuk pasangan H. Saifannur-Muzakar pada Pilkada 2017.

Mukhlis menunjukkan kemampuan leadership yang luar biasa, dengan mengkonsolidasikan partai dan memperkuat basis dukungan di tingkat lokal. Di bawah kepemimpinannya, Partai Golkar Bireuen berhasil meraih sembilan kursi di DPRK Bireuen pada Pileg 2024, unggul atas Partai Kebangkitan Bangsa (7 kursi) dan Partai Aceh (6 Kursi).

Sosok Filantropis

Mukhlis Takabeya dikenal sebagai pemimpin yang tidak hanya fokus pada aspek politik dan ekonomi, tetapi juga sangat peduli terhadap isu-isu sosial dan kemanusiaan. Melalui PT Takabeya Perkasa Group, ia sering mengadakan berbagai kegiatan sosial, seperti pembagian sembako, bantuan pendidikan, dan layanan kesehatan gratis bagi masyarakat kurang mampu.

Kegiatan-kegiatan ini tidak hanya menunjukkan kepedulian Mukhlis terhadap masyarakat, tetapi juga memperkuat hubungan baik antara perusahaan dan komunitas lokal. Selain itu, Mukhlis Takabeya juga aktif dalam upaya memperkuat silaturahmi dan ukhuwah islamiyah di Bireuen.

Setiap tahun, ia mengadakan acara open house yang dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk tokoh agama, pejabat pemerintah, dan warga biasa. Acara ini menjadi ajang untuk saling berinteraksi, mempererat persaudaraan, dan membahas berbagai isu penting yang dihadapi oleh masyarakat.

Meski bukan pejabat publik, Mukhlis Takabeya kerap membangun rumah untuk warga miskin, memberikan sembako kepada korban bencana alam, memberikan dukungan untuk kemajuan seni dan kebudayaan, dll.

Artikel SebelumnyaBank Aceh Raih Penghargaan Pariwara Antikorupsi 2024 dari KPK
Artikel SelanjutnyaWaled Landeng Salurkan Bantuan Donasi PICNU Brunei

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here