Bikin Ulah, Wartawan Israel Menyusup ke Mekkah

Jurnalis Israel menyusup ke Mekah
Jurnalis Israel, Gil Tamary menyusup ke Mekah saat pelaksaan ibadah haji beberapa waktu lalu.

Komparatif.ID— Jurnalis Israel, Gil Tamary yang meliput untuk Channel 13 bikin ulah. Tamary mengunggah video dirinya saat menyusup ke kota Mekkah, Arab Saudi pada Senin (19/7). Padahal, kota Mekkah dan Madinah merupakan kota suci yang melarang masuk bagi non-muslim.

24 jam berselang, video yang diunggah diplatform media sosial Twitter itu langsung dibanjiri kecaman oleh publik Saudi dan masyarakat muslim dunia. Kecaman datang makin kencang, usai Tamary mengunggah video permintaan maaf atas kelakuannya.

Dalam video berdurasi 10 menit yang diunggah Tamary, ia terlihat menyusup dan mengunjungi Bukit Arafah. Tempat para jemaah haji berkumpul dan berdoa sepanjang malam sebelum Hari Raya. Pada video itu, Tamary tahu dan menjelaskan bahwa tindakannya dilarang, ia juga mengatakan bahwa tempat yang ia pijaki merupakan “tempat yang terlarang bagi non-Muslim”.

“Saya adalah jurnalis Israel pertama yang menyiarkan gambar-gambar ini dalam bahasa Ibrani,” ujar Tamary dalam video tersebut.

Usai mendapat kecaman luas, Tamary berkilah bahwa aksi terlarang yang ia lakukan hanya upaya untuk “menunjukkan peran penting Mekkah bagi kaum muslim”. Tamary mengklaim tindakannya menyusup Mekkah memungkinkan banyak orang, khususnya warga Israel untuk melihat tempat-tempat penting umat Islam.

Alasan Tamary ditolak mentah-mentah oleh warganet Saudi, mereka berkata alasan Tamary terlalu mengada-ada. Berita ibadah Haji dapat diakses siapapun, puluhan media nasional Saudi dan internasional yang menerbitkan liputan khusus dan mendalam dalam pelaksanaan sepanjang ibadah Haji tahun ini.

Video klarifikasi dan permintaan maaf Tamary tidak mampu berbuat banyak meredam amarah masyarakat muslim. Kata yang diterjemahkan sebagai “Seorang Yahudi di mesjid suci” langsung menjadi tren di platform Twitter Saudi. Warganet negara Timur Tengah itu mendesak pihak berwenang bersama Kerajaan untuk mengambil tindakan tegas atas kelakuan Tamary.

Aksi Tamary memperburuk kondisi geopolitik kawasan. Sebelumnya, Arab Saudi tidak bergabung dengan Kesepakatan Abraham 2020 yang digagas Amerika Serikat. Kesepakatan Abraham adalah kesepakatan kerjasama untuk menormalisasi ketegangan antara Israel dan negara-negara Timteng. Tetangga Saudi, Uni Emira Arab (UEA) bersama Bahrain tergabung dalam Kesepakatan Abraham.

Pekan sebelumnya, pada saaat kunjungan Joe Biden ke Timteng, otoritas penerbangan sipil Arab Saudi, pada Jumat (15/7) lalu mengumumkan bahwa mereka mencabut pembatasan penerbangan, serta membuka jalan bagi pesawat Israel untuk menggunakan wilayah udara Saudi. Meskipun Menteri Luar Negeri Arab Saudi mengatakan pelonggaran penggunaan wilayah udara Saudi bukan upaya Saudi untuk memulai normalisasi hubungan dengan Israel.

Tindakan Tamary juga mendapatkan kecaman dari publik Israel. Bahkan salah satu akun Twitter yang gencar mempromosikan normalisasi hubungan diplomatik Israel-Arab Saudi menyebut tindakan Tamary “memalukan”. Yoav Limor, jurnalis Israel yang beberapa waktu lalu mengunjungi Arab Saudi mengatakan apa yang dilakukan Gil Tamary memalukan bagi jurnalisme.

Menteri Kerja Sama Regional Israel, Issawi Frej juga ikut mengecam tindakan Tamary tersebut. Issawi mengatakan Pemerintah Israel tidak bertanggung jawab atas tindakan Tamary yang malah mendahulukan rating tayangan.

“Saya minta maaf, (tapi) itu adalah tindakan yang bodoh untuk dilakukan dan dibanggakan,” kata Issawi pada Rabu (20/7/2022).

Artikel SebelumnyaKasad Dudung Minta SMSI Kembangkan Jurnalisme Jujur
Artikel SelanjutnyaInternet Kunci Suksesnya Perang Modern

1 COMMENT

  1. Yang berlaku di Arab Saudi apabila kedapatan non muslim memasuki kota Haramain dan kota suci umat islam, maka hukumannya adalah mati.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here