Bea Cukai: Jalur Lhokseumawe–Penang Bakal Dongkrak Ekspor Aceh

Bea Cukai: Jalur Lhokseumawe–Penang Bakal Dongkrak Ekspor Aceh
Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai Kanwil Bea Cukai Aceh, Asral Efendi. Foto: HO for Komparatif.ID.

Komparatif.ID, Lhokseumawe— Rencana pembukaan jalur pelayaran langsung Lhokseumawe–Penang yang digagas Pemerintah Daerah Aceh dinilai dapat menjadi gerbang ekspor baru Aceh menuju pasar internasional sehingga tidak perlu lagi bergantung pada Sumatra Utara.

Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai Kanwil Bea Cukai Aceh, Asral Efendi, menjelaskan bahwa jalur pelayaran langsung ini berpotensi besar mendongkrak daya saing produk unggulan Aceh.

Selama ini, ekspor dari Aceh sebagian besar dilakukan melalui pelabuhan di Sumatera Utara. Kondisi tersebut menimbulkan biaya logistik tambahan akibat transportasi darat, risiko double handling, serta waktu tempuh yang lebih lama.

Dengan adanya jalur baru, diharapkan proses ekspor dapat lebih efisien, baik dari sisi biaya maupun waktu, meski perhitungan rinci mengenai potensi penghematan logistik masih memerlukan kajian bersama para pelaku usaha.

Menurutnya, berbagai komoditas Aceh seperti kopi, kakao, pinang, rempah-rempah, hingga kelapa sawit beserta turunannya berpeluang besar menembus pasar internasional dengan lebih kompetitif.

Baca juga: Rute Pelayaran Krueng Geukueh–Penang Ditargetkan Beroperasi Akhir Oktober 2025

Selain itu, sektor perikanan dan produk UMKM olahan yang membutuhkan kecepatan pengiriman juga diyakini akan sangat diuntungkan dengan keberadaan jalur Lhokseumawe–Penang.

“Jalur ini jika dapat dimanfaatkan dengan baik, akan sangat menguntungkan bagi berbagai komoditas unggulan Aceh,” ujarnya Jumat (26/9/2025).

Dari sisi pengawasan, Bea Cukai Aceh menegaskan komitmennya sebagai fasilitator dan pengawas dalam mendukung kelancaran ekspor melalui jalur ini. Regulasi kepabeanan dipastikan akan sederhana, cepat, dan transparan.

Bea Cukai juga menyediakan asistensi dan bimbingan bagi para calon eksportir, termasuk pelaku UMKM, agar dapat memanfaatkan peluang ekspor dengan maksimal.

Asral menyebut pelabuhan Krueng Geukuh ini juga mengimplementasikan National Logistic Ecosystem (NLE) dengan Single Submission (SSM) Ekspor sejak Oktober 2023.

Ia optimistis jalur Lhokseumawe–Penang akan menjadi momentum kebangkitan ekspor Aceh. Dengan akses langsung ke pasar luar negeri, produk unggulan Aceh akan tercatat sebagai ekspor asal daerah, sehingga kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi dan pendapatan daerah dapat semakin jelas. Selain itu, terbukanya akses ekspor diyakini akan melahirkan lebih banyak peluang usaha bagi masyarakat.

Bea Cukai Aceh juga memastikan pelayanan akan dilakukan dengan sistem manajemen risiko berbasis teknologi informasi. Proses otomasi akan mempercepat pelayanan, sementara pengawasan diperkuat dengan analisis data intelijen dan penggunaan alat pemindai modern.

Target awal pengoperasian jalur pelayaran Lhokseumawe–Penang ditetapkan pada Oktober 2025, meski kepastian jadwal tetap menunggu keputusan pemerintah daerah serta koordinasi dengan instansi terkait lainnya.

Bea Cukai Aceh juga menyediakan layanan Klinik Ekspor gratis sebagai bentuk dukungan bagi pelaku usaha agar tidak terbebani biaya tambahan maupun waktu tunggu.

“Harapan kami, jalur langsung ini bisa menjadi pintu baru kebangkitan ekonomi Aceh,” pungkas Asral.

Artikel SebelumnyaMeta Luncurkan Kacamata Ray-Ban Gen 2, Punya Fitur Live Translation
Artikel SelanjutnyaMualem Minta Pusat Bangun BLK Operator & Mekanik Alat Berat di Aceh

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here