Banjir Tewaskan 37 Warganya, Raja Maroko Luncurkan Bantuan Darurat Nasional

Banjir Tewaskan 37 Warganya, Raja Maroko Luncurkan Bantuan Darurat Nasional
Raja Maroko, Sidi Mohammed bin Hassan al-Alawi (Mohammed VI). Foto: Agenzia Nova.

Komparatif.ID, Safi— Pemerintah Maroko meluncurkan operasi bantuan darurat nasional pada Selasa (16/12/2025) waktu setempat menyusul bencana banjir bandang yang menewaskan 37 orang dan menghancurkan sekitar 70 bangunan di Kota Safi, pesisir Atlantik Maroko.

Operasi ini dijalankan sebagai respons langsung atas dampak banjir serta untuk mengantisipasi ancaman cuaca ekstrem yang diperkirakan berlanjut sepanjang musim dingin.

Banjir bandang terjadi setelah hujan deras yang turun secara tiba-tiba pada Minggu (14/12), menyebabkan air meluap dengan cepat dan mengalir deras membawa lumpur.

Aliran air berlumpur tersebut menyeret kendaraan di sejumlah ruas jalan utama Kota Safi dan membuat sejumlah warga terjebak di dalam bangunan.

Otoritas setempat mencatat sedikitnya 14 orang harus menjalani perawatan medis akibat peristiwa tersebut. Dari jumlah itu, dua orang dilaporkan berada dalam kondisi kritis dan dirawat di unit perawatan intensif rumah sakit.

Stasiun penyiaran milik negara, SNRT News, mengutip keterangan pihak berwenang setempat yang menyebutkan hujan deras yang berlangsung singkat namun intens menjadi pemicu utama banjir bandang tersebut. Air dengan cepat merendam kawasan permukiman dan pusat aktivitas warga, menimbulkan kerusakan signifikan pada infrastruktur dan bangunan.

Baca juga: Banjir Bandang Terjang Maroko, 37 Orang Meninggal

Operasi bantuan darurat nasional yang diluncurkan pemerintah Maroko direncanakan menjangkau sekitar 73 ribu rumah tangga di 28 provinsi yang terdampak banjir akibat hujan deras, cuaca dingin ekstrem, dan badai salju.

Arab News melaporkan bantuan yang akan didistribusikan mencakup bahan pangan, selimut, peralatan pemanas, serta berbagai barang esensial lainnya. Selain itu, pemerintah juga telah mendirikan tempat penampungan sementara bagi warga yang terpaksa mengungsi akibat kerusakan rumah dan kondisi cuaca yang memburuk.

Menurut laporan Departemen Kepala Pemerintahan Maroko, program pemulihan dirancang untuk memastikan intervensi yang cepat dan efisien serta merespons secara segera kebutuhan masyarakat terdampak.

Laporan tersebut menyebutkan langkah-langkah darurat meliputi penyaluran bantuan kepada keluarga yang kehilangan harta benda, perbaikan rumah-rumah yang rusak, serta rekonstruksi, perbaikan, dan renovasi bangunan komersial yang terdampak, disertai dukungan bagi para pemiliknya.

“Sesuai dengan Pedoman Tinggi Yang Mulia Raja Mohammed VI, berbagai sumber daya manusia dan logistik telah dimobilisasi, sambil memperkuat koordinasi di antara para pemangku kepentingan terkait,” demikian pernyataan dalam laporan pemerintah yang dikutip pada Jumat (19/12/2025).

Artikel SebelumnyaRespon Mendagri Soal Pengibaran Bendera Putih di Aceh
Artikel SelanjutnyaBilik Asmara untuk Pengungsi, Mengapa Penting?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here