Badan Penghubung Pemerintah Aceh Gelar Maulid Nabi di Jakarta

Badan Penghubung Pemerintah Aceh Gelar Maulid Nabi di Jakarta
Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) gelar maulid di Jakarta, Sabtu (14/12/2024). Foto: HO for Komparatif.ID.

Komparatif.ID, Jakarta— Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 Hijriah yang diselenggarakan Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) di Aula Mess Aceh, Menteng, Jakarta Pusat, pada Sabtu, (14/12/2024) menjadi momen istimewa bagi masyarakat Aceh di Jabodetabek dan sekitarnya.

Penjabat Gubernur Aceh, Safrizal ZA, dalam sambutannya menyampaikan peringatan Maulid Badan Penghubung Pemerintah Aceh telah lama direncanakan, meski tertunda karena berbagai agenda besar.

Ia mengungkapkan Maulid Nabi tidak hanya menjadi perayaan semata, melainkan juga sebuah refleksi untuk meneladani akhlak mulia Nabi Muhammad SAW.

“Sudah kita rencanakan berkali-kali untuk Maulid di awal-awal, tetapi banyak agenda-agenda besar. Sehingga baru pada hari ini,” katanya dalam sambutannya.

Safrizal menegaskan pentingnya mempelajari sifat-sifat agung Rasulullah sebagai pedoman hidup, terutama di tengah tantangan yang dihadapi masyarakat Aceh, baik di tanah kelahiran maupun perantauan.

Baca juga: Usung Peran Jurnalistik, Badan Penghubung Pemerintah Aceh Gelar Workshop Jilid II

Ia juga mengajak masyarakat untuk terus menjaga kekompakan dan bersinergi dalam mendukung upaya pemerintah membangun Aceh ke arah yang lebih baik.

Ajakan ini tidak lepas dari kondisi Aceh yang masih menghadapi berbagai persoalan serius, salah satunya angka kemiskinan yang tinggi. Safrizal mengingatkan kerja sama masyarakat Aceh sangat dibutuhkan untuk mengentaskan masalah tersebut.

Dengan nada optimis, ia menyebutkan meskipun Aceh masih tertinggal dalam beberapa aspek, potensi besar yang dimiliki masyarakat Aceh menjadi modal utama untuk bangkit.

Dalam suasana yang hangat, Safrizal juga sempat bercanda mengenai kebiasaan masyarakat Aceh yang sering makan daging, meskipun dikategorikan miskin.

Candaan ini mengundang tawa dari para tamu yang hadir, namun sekaligus menyentil realitas kondisi sosial yang dihadapi Aceh.

Kemiskinan masih cukup tinggi, tapi makan daging masih sering. Walaupun dagingnya masih sapi impor,” seloroh Safrizal yang disambut tawa oleh tamu yang hadir.

Selain itu, Safrizal berharap masyarakat Aceh, baik yang berada di kampung halaman maupun perantauan, dapat terus menjunjung nilai-nilai kebersamaan dan semangat gotong royong.

Artikel SebelumnyaInspiratif! 27 Santri MUQ Aceh Selatan Selesaikan Hafalan 30 Juz
Artikel SelanjutnyaArti Istilah Aceh Pungo

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here