Komparatif.ID, Canberra— Pemerintah Australia akan memberikan Rp 151 miliar dalam bentuk bantuan kemanusiaan, Selasa (7/2/2023) untuk membantu upaya pemulihan pascagempa berkekuatan 7,8 SR yang mengguncang Turki dan Suriah.
Perdana Menteri Anthony Albanese mengumumkan dana awal akan diberikan melalui mitra Palang Merah dan Bulan Sabit Merah untuk mempercepat penanganan.
“Bantuan Australia ditujukan untuk yang paling membutuhkan,” kata Albanese.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Penny Wong mengatakan layanan konsuler Australia telah bekerja sama dengan otoritas lokal untuk menindaklanjuti “sejumlah kecil” warga Australia yang terdampak gempa.
“Ini adalah krisis yang mempengaruhi begitu banyak umat manusia. Kami akan terus memantau situasi yang terjadi di lapangan,” katanya kepada Senat.
Penny menjelaskan, Pemerintah Australia akan memberikan bantuan Rp 106 miliar ke Turki, 60 miliar di antaranya akan diberikan melalui mitra Palang Merah dan Bulan Sabit Merah untuk penanganan langsung korban dan daerah terdampak, termasuk dana evakuasi, penyediaan makanan layak, tenda, serta selimut.
Sementara Rp 50 miliar lainnya akan dikirim ke Suriah melalui UNICEF, untuk membantu penyediaan tempat tinggal sementara, air bersih dan sanitasi.
Perdana Menteri Selandia Baru Chris Hipkins, yang melakukan kunjungan kenegaraan pertamanya ke Australia, mengatakan Wellington juga akan menyumbang Rp 22 miliar.
Dalam pernyataan resmi Selasa (7/2/2023), Menteri Luar Negeri Selandia Baru Nanaia Mahuta mengatakan “(bantuan) kontribusi kemanusiaan akan mendukung tim dari Bulan Sabit Merah Turki dan Bulan Sabit Merah Suriah untuk mengirimkan barang-barang bantuan penting seperti persediaan makanan, tenda dan selimut, dan memberikan bantuan medis dan psikologis”.
Baca juga: Frank Hoogerbeets Sudah Prediksi Gempa Turki dan Suriah
Australia Sampaikan Belasungkawa
Perdana Menteri Anthony Albanese menyampaikan belasungkawa Australia, mengatakan sangat sedih dengan hilangnya nyawa dan kehancuran yang tragis yang terjadi di Turki dan Suriah.
“Semua pikiran dan belasungkawa dunia bersama orang-orang di kawasan ini yang sedang menderita saat ini,” kata Albanese.
Juru bicara urusan luar negeri oposisi Simon Birmingham juga menyatakan belasungkawa, merefleksikan percakapannya dengan duta besar Turki Ufuk Gezer pada Selasa (7/2/2023).
“Tidak ada dari kita yang membayangkan bahwa rumah yang kita tinggali akan runtuh menimpa kita di tengah malam. Kami mengirimkan cinta, doa, dan harapan terbaik kami kepada mereka yang telah kehilangan orang yang dicintai, ribuan lainnya yang terluka,” ucap Birmingham.
Disadur dari The Canberra Times, 9news.com