Arjuna Tamaraya, Laut, dan Doa dari Simeulue

Mengenang Arjuna Tamaraya, Adik yang Baik, Pria Simpatik
Almarhum Arjuna Tamaraya. Foto: Dok Keluarga.

Komparatif.ID, Banda Aceh— Bulan April lalu, hidup Arjuna Tamaraya berubah selamanya. Ia baru saja kehilangan ayahnya, Arjuman, lelaki asal Desa Bunga, Kecamatan Salang, Simeulue. Kepergian sang ayah membuat Arjun, begitu ia disapa, menanggung beban sebagai tulang punggung keluarga di usia yang baru dua puluh satu tahun.

Ayahnya dahulu merantau di Sibolga, tempat keluarga besar mereka berpencar antara Aceh dan Sumatera Utara. Paman Arjun, Hasan Syahadat, menuturkan sejak kecil Arjun tumbuh dalam dua dunia itu: Simeulue tempat ia dilahirkan, dan Sibolga tempat ayahnya menjemput rezeki.

Selepas lulus sekolah menengah, Arjuna Tamaraya tidak melanjutkan kuliah karena biaya yang tak mencukupi. Ia memilih bekerja apa saja, bahkan turun ke laut sebagai anggota bot kapal.

“Sejak kepergian sang ayah, Arjun mencari nafkah dengan bekerja, terkadang di laut menjadi anggota bot kapal. Ia tidak melanjutkan perkuliahan karena tidak adanya biaya,” ujar Hasan, Jumat (7/11/2025).

Hasilnya dari melaut ia kirimkan untuk membantu adik-adiknya. Salah satu adiknya, Intan Cahya, kini sedang menempuh pendidikan di Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.

Kepada Intan, beberapa hari sebelum kejadian, Arjuna Tamaraya sempat berpamitan dengan pesan sederhana namun kini terasa menyesakkan, “Adik baik-baik ya. Abang rencana mau kembali melaut.”

Namun takdir berjalan berbeda. Di malam yang seharusnya hanya menjadi tempat singgah dan istirahat, Arjun menemukan ajalnya. Karena masa sewa kos telah habis, ia memilih bermalam di Masjid Agung Sibolga, tempat ia merasa aman dan tak ingin merepotkan siapa pun.

Baca juga: Arjuna Tamaraya Tewas Dianiaya, Bobby Sebut Akan Kaji Ulang Aturan Rumah Ibadah

“Almarhum tidak ingin menyusahkan orang lain, bahkan saudaranya sendiri. Ia memilih tinggal di masjid itu sampai terbit matahari. Ia juga sempat berpamitan kepada salah satu petugas masjid,” lanjut Hasan.

Kepada salah satu petugas masjid, ia bahkan berpamitan sopan sebelum beristirahat. Tapi malam itu berubah menjadi malam kelam.

“Begitu banyak yang bersedih atas kepergianmu, Arjun. Bahkan Dewan Masjid Indonesia mengeluarkan surat edaran pernyataan atas kematianmu. Kami sangat berduka, apalagi engkau jauh di Sumatra Utara dan jarang pulang ke Simeulue,”

Hasan bersama keluarga besar di Simeulue tidak berharap banyak. Mereka tahu dengan usaha sekeras apapun Arjun tidak akan hidup lagi, namun hanya hanya meminta keadilan. Mereka meminta kasus kematian Arjun diusut tuntas serta pelaku dijatuhi hukuman seberat-beratnya.

“Apa daya, keluargamu di Simeulue hanya bisa mendoakan kepergianmu. Semoga engkau mendapat tempat husnul khatimah dan berkumpul bersama ayah di surga. Amin,” ujar Hasan.

Sekitar pukul tiga dini hari, Sabtu (1/11/2025), seorang pria berinisial ZP menegur Arjun dengan nada kasar, melarangnya tidur di dalam masjid. Arjun yang merasa ditegur tanpa adab menolak pergi.

Perdebatan singkat terjadi, hingga ZP memanggil dua rekannya, HB dan SS. Tiga pria dewasa itu kemudian memukuli Arjun seperti preman jalanan. Arjun diinjak-injak, diseret keluar masjid, kepalanya membentur anak tangga.

Bahkan di halaman masjid, mereka masih belum puas. Kepala Arjuna Tamaraya dilempari buah kelapa, hingga ia tak sadarkan diri.

Kasat Reskrim AKP Rustam E. menjelaskan, korban sempat dibawa ke RSUD Dr. F.L. Tobing Sibolga, namun luka di bagian kepala terlalu parah. Arjun dinyatakan meninggal dunia tak lama setelahnya. Lebih memilukan lagi, salah satu pelaku diketahui menilep uang milik korban dari dalam celana.

Arjuna Tamaraya telah pergi, menyusul ayahnya beberapa bulan setelah kepergiannya. Di Simeulue, keluarga hanya bisa mengenang dan mendoakan. Di laut, tempat ia biasa mencari rezeki, barangkali ombak pun berkabung.

Semoga ia tenang di sisi Allah, di tempat di mana tak ada lagi amarah dan kekerasan, hanya kedamaian yang dulu ia cari di rumah-Nya.

Artikel SebelumnyaGubernur Riau Diduga Peras Anak Buah Demi Jalan-Jalan ke Luar Negeri
Artikel SelanjutnyaKafilah Pidie Tembus 15 Final di MTQ Aceh XXXVII, Target 5 Besar

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here