
Komparatif.ID, Sigli—Muhammad Zaini alias Apa Lambak, seorang mantan kombatan GAM Wilayah Pase, Sabtu (15/3/2025) pagi meninggal dunia di kediamannya yang sederhana di Gampong Keutapang Bambong, Kecamatan Delima, Kabupaten Pidie.
Apa Lambak yang sejak perang sudah ikut bersama Muzakir Manaf, menutup mata dan mengembuskan nafas terakhir pada pukul 06.00, WIB, seusai seluruh umat Islam di Aceh menunaikan Salat Subuh pada Ramadan ke-15.
Baca: Abiya Anwar Dikukuhkan Sebagai Pimpinan Dayah Darul Munawarah
Kabar meninggalnya Ap Lambak sampai ke kediaman Gubernur Aceh Muzakir Manaf di Pango Raya, Ule Kareng, Banda Aceh. Marlina Usman atau kini disebut Marlina Muzakir Manaf, menuju Gampong Keutapang Bambong.
Marlina tiba di Keutapang Bambong sekitar pukul 12.30 WIB. saat itu jenazah Apa Lambak sudah dikafani. Begitu melihat jenazah pria berumur 50 tahun itu di atas lantai kayu yang dilapisi tikar pandan, Marlina tak kuasa membendung air mata.
Ia duduk di dekat jasad Apa Lambak. Duka terlihat jelas di wajahnya. Pria yang telah begitu lama mengikuti dan melayani Muzakir Manaf dan keluarga, kini telah pergi untuk selama-lamanya.
Marlina berkisah, Apa Lambak merupakan seorang pria sederhana, baik, dan sangat loyal. Pria itu telah menjadi sopir pribadinya sejak maujudnya perdamaian Aceh pada 15 Agustus 2005 di Helsinki.
Sebagai seorang kombatan GAM, Muhammad Zaini sangat menghormati Muzakir Manaf sebagai Panglima TNA, hingga kemudian bertransformasi menjadi Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA) Pusat.
Muhammad Zaini merupakan salah satu saksi mata, sekaligus pelaku perjuangan memerdekakan Aceh dari genggaman Republik Indonesia. Ia bersama Muzakir Manaf bertempur di Wilayah Pase, yang kini mencakup Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe.
Marlina berharap keluarga almarhum tabah mendapatkan musibah tersebut. Sang pria merupakan sosok yang baik. Selama bekerja bersama Marlina, tidak ada luka yang ditimbulkan.
Jenazah dikebumikan di Gampong Keutapang Bambong, pada pukul 15.00 WIB. Mewakili keluarga, adik kandung almarhum, Syukri, mengucapkan terima kasih kepada istri Gubernur Aceh yang telah hadir mengiring kepergian abang kandung Syukri.