Antrean LPG 3 Kg di Padang Tiji Mengular, Warga Keluhkan Pasokan Terbatas

Antrean LPG 3 Kg di Padang Tiji Mengular, Warga Keluhkan Pasokan Terbatas
Warga mengantre untuk mendapatkan LPG di Pangkalan Blang Raya, Kecamatan Padang Tiji, Pidie, Selasa (16/12/2025). Foto: HO for Komparatif.ID.

Komparatif.ID, Sigli— Ratusan warga Gampong Meunasah Kumbang, Kecamatan Padang Tiji, Pidie, berbondong-bondong memadati Pangkalan Blang Raya untuk mendapatkan Liquefied Petroleum Gas (LPG) subsidi 3 kilogram.

Antrean panjang terlihat sejak siang Selasa (16/12/2025) hari dan berlangsung hingga malam.

Di pangkalan tersebut, LPG 3 kilogram terpantau dijual seharga Rp22.000 per tabung. Seorang warga Gampong Meunasah Kumbang mengatakan hanya pada saat pasokan LPG 3 kilogram melimpah di pangkalan lain, harga bisa turun menjadi Rp20.000 per tabung.

Pemilik Pangkalan Blang Raya, Tarmizi (48), saat dikonfirmasi membenarkan harga jual Rp22.000 per tabung. Ia mengatakan harga tersebut ditetapkan berdasarkan instruksi dari agen penyalur mereka, yakni Maar Perkasa Jaya Gas, yang beroperasi di wilayah Pidie.

Tarmizi menyebutkan dirinya menjual LPG sesuai prosedur yang diperintahkan oleh agen dan memperkirakan harga serupa juga berlaku di pangkalan lain.

Selain persoalan harga, keluhan warga juga tertuju pada keterbatasan pasokan yang menyebabkan banyak warga tidak kebagian jatah meski telah mengantre cukup lama.

Baca juga:
Sanitasi Buruk, Kamp Pengungsi di Aceh Tamiang Bau Kotoran Manusia

Sejumlah warga kecewa karena melihat hanya beberapa orang yang mendapatkan jatah dalam jumlah banyak, sementara sebagian besar warga lainnya pulang tanpa membawa LPG.

Salah seorang warga menuturkan ada satu keluarga yang mengambil hingga lima tabung, sementara warga lain tidak mendapatkan jatah sama sekali. Ia juga menyebutkan ada penerima LPG yang tidak melalui antrean.

Tarmizi mengakui pasokan LPG 3 kilogram yang diterima pangkalannya hanya berjumlah 80 tabung. Jumlah itu jauh dari cukup jika dibandingkan dengan jumlah warga yang mengantre, yang mencapai ratusan orang.

​“Saya menjual sesuai prosedur. Di tempat lain kemungkinan juga dijual dengan harga yang sama,” ujar Tarmizi kepada Komparatif.ID pada Selasa (16/12/2025) malam.

Ia menjelaskan pangkalannya biasanya mendapat pasokan lima kali dalam sebulan dengan jumlah sekitar 100 tabung setiap kali pasok. Namun, dalam kondisi tersebut, pasokan yang masuk berkurang menjadi sekitar 80 tabung dan baru merupakan pasokan kedua pada bulan ini.

​“Pangkalan saya dalam sebulan lima kali dipasok oleh agen. Dalam sekali pasok biasanya 100 tabung, namun dalam kondisi ini dipasok sekitar 80 tabung. Ini yang kedua kali dipasok bulan ini,” imbuhnya.

Artikel SebelumnyaGereja Katolik Hati Kudus Serahkan Bantuan Untuk Korban Banjir Aceh
Artikel SelanjutnyaBuddha Tzu Chi Bakal Bangun 1.000 Rumah untuk Korban Banjir Aceh

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here