Anies Baswedan & Istimewanya Keturunan Arab di Mata Soekarno

Anies Baswedan merupakan politisi Indonesia berdarah Arab. Dulu Presiden Soekarno sangat mengistimewakan keturunan Arab di Nusantara. Kliping koran tentang istimewanya keturunan Arab di mata Bung Karno. Disitat dari postingan @elang bintang14 di Twitter.

Anies Baswedan atau lengkapnya Anies Rasyid Baswedan, ditetapkan sebagai Calon Presiden Indonesia untuk Pilpres 2024 oleh Partai Nasdem. Pencapresan Gubernur DKI Jakarta tersebut dilakukan oleh Surya Paloh Cs di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Senin (3/10/2022).

Gemuruh tepuk tangan membahana. Kebahagiaan terpancar ke mana-mana. Khususnya Aceh, lini media sosial mengapresiasi pencparesan Anies oleh Partai NasDem. Momentum politik pencapresan Anies Baswedan menumbuhkan kembali harapan bahwa Partai NasDem akan kembali berjaya di Serambi Mekkah.

Baca juga:Kekayaan Surya Paloh Hampir Setengah APBA 2022

Pada Pemilu 2019, NasDem babak belur di Aceh. Hancur sehancur-hancurnya. Dari 7 kursi di DPRA—1 fraksi utuh– serta mendapatkan jatah Wakil Ketua DPRA,  menjadi pesakitan politik yang hanya berhasil mempertahankan 2 kursi di Parlemen Aceh, yaitu Irwan Djohan, dan Syamsuri.

Padahal kinerja mereka tidak mengecewakan.

Untuk DPR RI, dari dua kursi dari Dapil Aceh, menjadi zero. Demikian juga di DPRK, NasDem meulungkop. Dari hero to zero. Dari pemenang menjadi pesakitan.

Kekalahan telak NasDem di Aceh karena sikap politik Surya Paloh sebagai Ketua Umum yang memberikan dukungan kepada Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dan keberpihakannya kepada Paslon Jokowi-Makruf. Di Aceh, pada Pilpres 2019, Jokowi-Makruf kalah telak.

Ketika mengumumkan Anies Baswedan, Surya Paloh menyebutkan “Kenapa Anies? Jawabannya adalah why not the best? Bahkan dalam beberapa kesempatan sebelumnya –setelah Pilpres 2019, Surya Paloh menyatakan Anies Baswedan sebagai “orang dalam” karena ia ikut mendirikan Ormas Nasional Demokrat.

Komitmen NasDem mendukung Anies tidak patah, meski banyak turbulensi politik. Bersama PKS dan PKB, akhirnya mereka berhasil mendaftarkan pasangan Anies Rasyid Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Paslon ini mendapatkan nomor urut 01 setelah pengundian nomor peserta Pilpres oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Selasa (14/11/2023).

Baca juga: Maulid Nabi, Sejarah dan Hukumnya

Anies merupakan salah satu keturunan ke sekian dari dari bangsa Arab yang datang ke Nusantara dan bermukim di negeri ini. Namun politik Indonesia belum berubah banyak dalam hal identitas. Bahkan pada Pilpres 2019, semua hal yang berkaitan dengan Arab di Indonesia diistilahkan dengan kadrun (kadal gurun), sebuah istilah penuh sentimen negatif.

Lalu, bagaimana pandangan Soekarno terhadap warga keturunan Arab di Indonesia? Apakah Soekarno anti terhadap Arab Nusantara? Apakah Soekarno mencintai Arab Nusantara?

Perihal sikap Presiden Soekarno terhadap keturunan Arab di Indonesia, dapat dilihat dari dua pidatonya pada tahun 1947 dan 1948. Pada pidatonya di Djokjakarta, 29 Maret1947 Soekarno berujar:

Kita juga harus berterima kasih kepada seluruh rakyat yang sudah berjuang untuk kemerdekaan. Karena ada warga keturunan yang juga ikut berjuang membantu perjuangan.

Kita juga harus berterima kasih kepada warga keturunan Cina. Kita juga harus berterima kasih kepada warga keturunan India. Tetapi kita jangan berterima kasih kepada warga keturunan Arab.

Karena mereka sudah menjadi bagian dari keluarga besar bangsa kita sejak ratusan tahun yang lalu.

Maka itu Bung Karno sendiri yang mengusulkan dan membuat PP No.10 yang disetujui MPR bahwa status Kewarganegaan Keturunan Arab adalah Stelsel pasif yang sama dengan warga Pribumi, secara otomatis dianggap dan dicatat sebagai WNI.

Sedangkan warga keturunan Cina dan India dan lain-lain diklasifikasikan Stelsel Aktif artinya untuk jadi WNI mereka harus mendaftarkan diri dan mendapat SKBRI lebih dulu baru bisa dicatat sebagai WNI.(dikutip dari Indonesiatoday)

Dalam catatan lain, disebutkan Soekarno sangat menghargai warga keturunan Arab, karena peran serta mereka dalam mewujudkan Indonesia merdeka sangat signifikan. Soekarno menyebut beberapa nama seperti Imam Bonjol, Abdul Hamid Diponegoro, Fatahillah, Sultan Siak, Raden Saleh, Sultan Bacan, Sultan Nuku, Sultan Babullah, Muhammad Husen Muntahar, dan masih banyak lagi.

Peluang Anies Baswedan?

Banyak yang bertanya sebesar apa peluang Anies Baswedan akan memenangkan Pilpres 2024? Belum ada yang dapat menjawab.

Ia mengalami tantangan tradisional—dan itu paling berat—bahwa peluangnya menang, masih sama seperti orang Aceh, Batak, Minang, Melayu, Sunda, dan lain-lain. Karena ia bukan Jawa. Ya, Jawa masih sangat dominan di tengah politik Indonesia yang ketika kontestasi dimulai, hal pertama dilihat oleh pemilih, dia dari kampung mana? Dia orang apa?

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (kedua kanan) memeluk calon presiden yang diusung Nasdem pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 Anies Baswedan (kedua kiri). Surya Paloh sebut Nasdem siap dipuji dan siap difitnah karena mengusung Anies. Foto: ANTARA.
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (kedua kanan) memeluk calon presiden yang diusung Nasdem pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 Anies Baswedan (kedua kiri). Surya Paloh sebut Nasdem siap dipuji dan siap difitnah karena mengusung Anies. Foto: ANTARA.

Pun demikian, tidak ada yang tidak mungkin. Konon lagi pilihan itu ditempuh oleh seorang Surya Paloh yang dikenal sebagai king maker politik Indonesia. Meskipun menyapreskan Anies Baswedan disebut oleh sejumlah pihak sebagai langkah judi, banyak juga yang yakin bila Surya telah menghitungnya sejak awal.

“Kalaulah ini berjudi, maka Surya paloh telah berjudi dengan persiapan yang matang,” kata seorang penikmat kopi di Ule Kareng, Banda Aceh.

Baca: Maulid Nabi, Sejarah dan Hukumnya

“……kata orang Aceh ‘Jada wa jadi. Meunan ta pinta, meunan jadi’ kira-kira artinya ‘begitu niat langsung jadi, apa yang diinginkan semoga segera terjadi’,” ujar Anies saat dideklarasikan sebagai calon Presiden RI yang diusung Partai NasDem.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here