Anggota Satnarkoba Aceh Timur Tewas di Kamar Tidur

Brigadir Satu Wendi Pranata, anggota satnarkoba Polres Aceh Timur, ditemukan tewas di atas tempat tidurnya di komplek perumahan Polres setempat. Ia diduga melakukan bunuh diri . Foto: Waspada.ID.
Brigadir Satu Wendi Pranata, anggota satnarkoba Polres Aceh Timur, ditemukan tewas di atas tempat tidurnya di komplek perumahan Polres setempat. Ia diduga melakukan bunuh diri . Foto: Waspada.ID.

Komparatif.ID, Idi—Anggota Satnarkoba Polres Aceh Timur, Brigadir Satu Wendi Pranata , Kamis (25/8/2022) sekitar pukul 16.15 WIB, ditemukan tewas di kamar tidur. Ia dikabarkan telah melakukan bunuh diri di kamar tidurnya di perumahan Polres setempat.

Jasad korban anggota satnarkoba itu ditemukan terbaring di atas springbed bersprei ungu. Saat ditemukan, pria berkulit eksotis tersebut mengenakan kaos hitam, dan celana jeans biru.

Sepucuk pistol terlihat tergeletak di dekat jemari kaki kiri sang bhayangkara anggota satnarkoba tersebut. Selembar celana jeans biru yang masih terlipat, juga terlihat di atas Kasur berpegas itu. Slempang nama sarjana hukum atas namanya, juga terlihat menjulur dari atas lemari lajang.

Dari kabar yang beredar di kepolisian, sang brigadir satu telah melakukan aksi bunuh diri dengan cara menembakkan pelor pistol ke tubuhnya sendiri.

Dikutip dari Waspada.ID, belum ada keterangan apa pun dari pihak Polres Aceh Timur terkait peristiwa tersebut.

Kasusnya Polisi Bunuh Diri Meningkat
Dikutip dari tempo.co,Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S. Pane mengatakan terjadi peningkatan jumlah kasus polisi bunuh diri dari tahun ke tahun. Berdasarkan data IPW, sejak Januari hingga Maret 2016, terjadi enam peristiwa polisi bunuh diri. Padahal sepanjang 2015 hanya ada lima kasus.

Menurut Neta, meningkatnya jumlah kasus polisi bunuh diri disebabkan buruknya sistem rekrutmen. Hal itu terlihat dari banyaknya kandidat polisi yang mengalami gangguan kejiwaan, tapi tetap lolos seleksi. Selain itu, kata Neta, beban kerja polisi dianggap berat lantaran ada yang bekerja lebih dari 12 jam sehari. Kondisi itu mengakibatkan polisi mudah stres dan emosional saat berinteraksi dengan masyarakat.

Artikel SebelumnyaDPR Aceh Rencana Susun Qanun Legalisasi Ganja Medis
Artikel SelanjutnyaPolitisi Gerindra Ditangkap Paksa Setelah Aniaya Wanita
Redaksi
Komparatif.ID adalah situs berita yang menyajikan konten berkualitas sebagai inspirasi bagi kaum milenial Indonesia

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here