Komparatif.ID, Surabaya— Pertandingan pekan ketiga Grup X Playoff 8 Besar Liga 2 2024/2025 akan menjadi ajang pembuktian bagi Andik Vermansah dan rekan-rekan saat Persiraja Banda Aceh bertandang ke markas PSIM Yogyakarta.
Laga yang akan digelar di Stadion Mandala Krida pada Jumat (31/1/2025) mendatang ini diprediksi berlangsung sengit mengingat persaingan ketat di babak delapan besar.
Kapten Persiraja Andik Vermansah terlihat mengerahkan berbagai cara untuk menjaga semangat tim.
Melansir JawaPos, salah satu langkah unik yang diambil mantan pemain Persebaya Surabaya itu adalah mentraktir seluruh skuad Laskar Rencong makan bersama usai mengalahkan Deltras FC di sebuah restoran di Surabaya, Jawa Timur.
PSIM Yogyakarta memiliki sejarah buruk dalam menghadapi Persiraja. Pada Liga 2 musim 2023/2024 lalu, Laskar Mataram gagal meraih kemenangan atas Persiraja, bahkan harus rela kehilangan empat poin, termasuk kekalahan pahit dengan skor 3-1 di Stadion Mandala Krida.
Baca juga: Dek Gam: Beuklam Kupèh Mèh, Persiraja Hanjeut Talô!
Kekalahan tersebut kala itu menggagalkan langkah PSIM menuju babak delapan besar, sebuah trauma yang ingin dihapus oleh pelatih Erwan Hendarwanto dan timnya.
Erwan Hendarwanto menyadari laga ini tidak akan mudah. Namun, ia memastikan PSIM telah belajar dari kesalahan masa lalu dan sedang berada dalam tren positif.
Usai kemenangan tipis 1-0 melawan PSPS Pekanbaru, PSIM kini menduduki puncak klasemen Grup X dengan enam poin.
“Kita tahu ini, berusaha untuk bermain bagus dan menghindari biar tidak dijegal lagi. Persiraja merupakan tim kuat, bagus, dan juga juara grup,” ungkap Erwan, Senin (29/1/2025).
Di sisi lain, Persiraja Banda Aceh juga membawa modal positif setelah kemenangan dramatis 3-2 atas Deltras FC.
Dengan koleksi tiga poin, Persiraja bertekad meraih kemenangan kedua mereka di babak delapan besar ini.
Andik Vermansah, yang kembali menjadi andalan Persiraja, memiliki pengalaman membawa tim ini hingga babak semi-final di musim lalu sebelum akhirnya dihentikan oleh Malut United.
Erwan menyadari ancaman besar yang dibawa Persiraja. Ia memuji kekuatan tim asal Aceh tersebut, yang menurutnya sangat tangguh dan konsisten.
Namun, ia juga menegaskan di fase delapan besar ini, semua tim adalah lawan berat, sehingga PSIM harus bermain cerdas dan disiplin untuk menghindari kesalahan yang bisa dimanfaatkan oleh lawan.