Anak Putus Sekolah di Aceh Barat Capai 1.106 orang

Anak Putus Sekolah di Aceh Barat Capai 1.106 orang
Bupati Aceh Barat, Tarmizi. Foto: HO for Komparatif.ID.

Komparatif.ID, Meulaboh— Bupati Aceh Barat, Tarmizi mengungkapkan berdasarkan data terbaru anak putus sekolah di kabupaten yang ia pimpin mencapai 1.106 orang. Ia menyebut kondisi ini dinilai mengkhawatirkan karena berpotensi memengaruhi kualitas sumber daya manusia di masa depan jika tidak segera ditangani.

Anak putus sekolah menurut Tarmizi adalah mereka yang berhenti mengikuti pendidikan formal sebelum menuntaskan jenjang yang seharusnya.

“Faktor penyebabnya beragam, mulai dari keterbatasan ekonomi keluarga, kurangnya kesadaran akan pentingnya pendidikan, hingga masalah akses dan motivasi belajar,” jelas Tarmizi, Jumat (19/9/2025)

Sebagai langkah awal, Tamizi menjelaskan Pemkab akan membentuk Satuan Tugas (Satgas) Program Wajib Belajar 13 Tahun dan Penanganan Anak Tidak Sekolah Kabupaten Aceh Barat.

Satgas ini diberi mandat penuh untuk bekerja lintas sektor dengan melibatkan Dinas Pendidikan, perangkat gampong, tokoh masyarakat, hingga lembaga sosial.

Baca juga: Siswa Korsel Dilarang Gunakan HP di Sekolah Mulai Maret 2026

Tarmizi menyebut Satgas akan menyusun rencana kerja, melaksanakan program, menyiapkan regulasi, serta melakukan evaluasi terkait penanganan anak putus sekolah.

“Satgas harus bekerja maksimal untuk memastikan tidak ada lagi anak Aceh Barat yang kehilangan haknya untuk belajar,” lanjutnya.

Selain pembentukan Satgas, Pemerintah Kabupaten Aceh Barat juga menyiapkan sejumlah program prioritas. Beberapa di antaranya adalah pendataan berbasis gampong untuk memastikan akurasi jumlah anak putus sekolah, program TERAS (Teman Edukasi dan Belajar di Sekolah), SELARAS (Sediakan dan Lengkapi Sarana Prasarana Sekolah), PRESTASI (Beasiswa untuk Siswa Miskin Berprestasi), BALSEM (Bantuan Alat Sekolah untuk Keluarga Miskin), serta kampanye kesadaran pendidikan melalui tokoh agama, tokoh adat, dan media lokal.

Menurut Tarmizi, program-program ini dirancang secara menyeluruh agar dapat menjawab berbagai aspek penyebab anak putus sekolah, baik dari segi ekonomi, sarana prasarana, maupun motivasi.

Ia berharap dukungan masyarakat dapat memperkuat langkah pemerintah sehingga angka anak putus sekolah bisa ditekan secara signifikan.

“Ini bukan sekadar program, melainkan investasi jangka panjang untuk menyiapkan generasi muda Aceh Barat yang cerdas, sehat, dan siap menghadapi tantangan pembangunan,” imbuh Tarmizi.

Artikel SebelumnyaPon Yahya Daftar sebagai Calon Ketua Umum KONI Aceh
Artikel SelanjutnyaDony Oskaria Ditunjuk Jadi Plt Menteri BUMN Gantikan Erick Thohir

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here