
Komparatif.ID, Teheran—Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khemenei berjanji akan membalas, setelah negaranya dibombardir oleh Amerika Serikat pada Minggu (22/6/2025). Khemenei menyebutkan pihaknya tidak akan tinggal diam atas serangan Amerika Serikat, yang membantu Israel dalam konflik Iran-Israel.
Baca: Paspor Indonesia Kini Bebas Visa ke China
Dalam perang tersebut Ali Khemeni telah menyiapkan tiga orang pengganti, bilamana ia gugur dalam konflik bersenjata tersebut. Melalui Majelis Ahli yang terdiri dari 88 ulama, yang bertugas memilih pemimpin baru Iran, para ulama Iran harus bergerak cepat supaya roda pemerintahan dan politik tidak mengalami kekosongan leader.
Sementara itu Presiden Amerika Serikat Donald Trump, mengupayakan perubahan drastis di Iran. Ia berjanji akan mengupayakan secepat mungkin pergantian rezim. Rezim Ali Khemenei menurutnya tidak akan lagi mampu menjadikan Iran hebat.
“Kalau rezim ini [Ali Khemenei] tidak bisa membuat Iran hebat lagi, mengapa tidak ada perubahan rezim?” katanya.
Amerika Serikat akhirnya memutuskan ikut ambil bagian dalam konflik Iran-Israel, dengan melakukan pemboman pertama di situs Fordow, Natanz, dan Isfahan. Pengawas nuklir PBB mengatakan tidak ada laporan tentang peningkatan tingkat radiasi di luar lokasi setelah serangan AS.
Iran mengatakan bahwa lebih dari 400 orang telah tewas dan sedikitnya 3.056 lainnya terluka sejak Israel melancarkan serangannya pada 13 Juni. Di Israel, sedikitnya 24 orang telah tewas dalam serangan Iran.
Source: Aljazeera