
Banda Aceh— Senja belum benar-benar jatuh ketika langkah kaki menepi di Jalan Ujong Batei, Setui. Di tepian Krueng Daroi, sebuah rumah tua yang disulap sederhana menyapa siapa saja yang datang. Tidak mencolok, tak pula gemerlap. Namun justru di sanalah pesonanya tinggal. Orang-orang mengenalnya sebagai Lembayung Cafe.
Lembayung dimaknai ungu, warna langit saat sore hendak pamit. Nama itu terasa pas. Di halaman, bunga kertas merambat, memberi aksen lembut pada bangunan rumah yang kini menjadi ruang temu. Kursi-kursi kayu ditata seadanya, tanpa jarak canggung. Di sini, suasana bukan tentang siapa datang paling bergaya, tapi siapa yang ingin pulang dan duduk bersama.
“Yang paling saya suka, ruang terbukanya langsung ke Krueng Daroi,” ujar Ahyar, salah satu pengunjung, sembari memandang aliran sungai yang tenang. Jalan kecil di bantaran sungai itu menjadi saksi obrolan santai, tawa pelan, dan hiruk-pikuk kecil keluarga yang datang silih berganti. Angin sungai menyelinap, menyejukkan sore Banda Aceh yang kadang gerah.
Baca juga: Manisnya Kelapa Muda Plus Meulisan di Kota Pendidikan Bireuen
Bagi Nur Juli—yang akrab disapa Om Nur—Lembayung bukan sekadar tempat makan. Hampir tiga kali seminggu ia datang, memilih sudut yang sama. Menu keumamah dan canai selalu jadi andalan. “Rasanya seperti pulang ke rumah,” katanya.
Bukan tanpa alasan. Konsep rumah yang dipertahankan membuat siapa pun betah berlama-lama. Anak-anak bebas bermain di ruang terbuka di samping, orang tua berbincang tanpa perlu khawatir.
Daftar menu di Lembayung Cafe tak dibuat untuk pamer. Ia hadir untuk memanjakan lidah dengan kejujuran rasa. Cane kari, nasi goreng Lembayung, burrito, kwetiaw, hingga aneka snack daging dan canai tersaji tanpa berlebihan. Teh tarik Malaysia mengepul hangat, kopi jempa menyebar aroma khas Aceh, sementara canai khas Malaysia menjadi teman setia sore yang lambat.
Tak hanya itu, Lembayung Cafe juga menyediakan pilihan kopi dari berbagai belahan dunia. Sebuah kejutan kecil di balik kesederhanaan rumah yang hangat ini.
Cafe ini memang murah, nyaman, dan ramah keluarga. Namun yang paling mahal justru kesannya—rasa diterima, rasa pulang, dan rasa ingin kembali. Dan bila waktu terasa sempit, pesanan bisa dilakukan lebih cepat dengan menghubungi resepsionis di 0813 6154 7797.
Di tepian Krueng Daroi, Lembayung Cafe berdiri tanpa terburu-buru. Mengajarkan bahwa menikmati hidup tak selalu butuh kemewahan. Cukup rumah, sungai, secangkir kopi, dan orang-orang yang ingin duduk bersama.











