Daya Tangkal Remaja Pidie Terhadap Narkoba pada 2025 Tinggi

Daya Tangkal Remaja Pidie Terhadap Narkoba pada 2025 Tinggi
Kepala BNNK Pidie, Fakrorrozi. Foto: HO for Komparatif.ID.

Komparatif.ID, Sigli— Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Pidie melaporkan daya tangkal remaja Pidie terhadap narkoba tinggi. Berdasarkan hasil pengukuran Indeks Ketahanan Diri Remaja atau DEKTARI yang menunjukkan Kabupaten Pidie memperoleh nilai 52,91 dan masuk dalam kategori tinggi.

Kepala BNNK Pidie, Fakrorrozi, menyampaikan salah satu capaian yang dinilai paling menonjol dari inovasi melalui pendekatan “War on Drugs for Humanity” meningkatnya daya tangkal remaja terhadap bahaya narkoba.

​”Berdasarkan pengukuran Indeks Ketahanan Diri Remaja (DEKTARI), Kabupaten Pidie memperoleh nilai 52,91, yang masuk dalam kategori tinggi,” ujar Fakrorrozi di Sigli, Selasa (23/12/2025).

Dalam bidang pencegahan, BNNK Pidie meluncurkan program inovatif bertajuk Generasi Anti Narkotika Pidie atau GANPIE. Program ini dirancang dengan memfungsikan pelajar sebagai pendidik sebaya agar pesan tentang bahaya narkoba dapat tersampaikan secara lebih persuasif di lingkungan sekolah.

Pendekatan ini dinilai efektif karena melibatkan remaja secara langsung sebagai agen perubahan di lingkar pergaulan mereka sendiri.

Penguatan pencegahan juga dilakukan hingga ke tingkat desa. Fakrorrozi menjelaskan pihaknya telah membentuk 50 Relawan Anti Narkotika di Desa Masjid Gigieng, Kecamatan Simpang Tiga.

Para relawan tersebut berperan sebagai ujung tombak edukasi pelaksanaan program Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika atau P4GN langsung di tengah masyarakat.

Baca juga: Pemkab Pidie Minta APH Tindak Pangkalan LPG 3 Kg yang Jual di Atas HET

Sepanjang 2025, kegiatan sosialisasi P4GN yang dilakukan BNNK Pidie menjangkau 20 sekolah dan dua universitas dengan jumlah audiens sekitar 3.000 orang. Selain itu, sosialisasi juga menyasar 14 desa dengan total audiens sebanyak 800 orang yang melibatkan aparatur desa hingga tokoh pemuda.

Tingkat kesadaran dan partisipasi masyarakat tersebut tercermin dari Indeks Kemandirian Partisipasi yang mencapai angka 3,89 dengan kategori sangat mandiri, serta Indeks Kota atau Kabupaten Tanggap Ancaman Narkoba yang mencatat nilai 3,13 dan berada pada kategori tanggap.

Sebagai langkah preventif dan deteksi dini, BNNK Pidie juga gencar melaksanakan tes urine di berbagai instansi. Pemeriksaan dilakukan terhadap 29 personel Lapas Kelas II B Kota Bakti, 29 personel Dinas Perhubungan, 29 personel Satpol PP dan Wilayatul Hisbah, serta 34 staf internal BNNK Pidie.

Di sisi pemulihan, BNNK Pidie mencatat kinerja layanan yang solid. Layanan Surat Keterangan Hasil Pemeriksaan Narkotika atau SKHPN telah melayani sebanyak 1.057 orang. Sementara itu, Klinik Pratama BNNK Pidie yang memberikan layanan rehabilitasi rawat jalan memperoleh predikat sangat baik dengan kategori A dan Indeks Kepuasan Masyarakat sebesar 3,56.

Selain itu, Intervensi Berbasis Masyarakat diaktifkan melalui satu unit IBM di Desa Mamplam, Kecamatan Simpang Tiga.

Dalam penegakan hukum yang mengedepankan pendekatan humanis, Tim Asesmen Terpadu BNNK Pidie juga telah menangani tiga klien melalui mekanisme keadilan restoratif. Kasus tersebut merupakan limpahan dari Satuan Reserse Narkoba Polres Pidie sebanyak dua orang dan dari Kejaksaan Negeri Pidie sebanyak satu orang.

Fakrorrozi menegaskan seluruh capaian tersebut menunjukkan komitmen BNNK Pidie dalam melaksanakan perang melawan narkoba secara komprehensif dan berorientasi pada kemanusiaan.

​”Capaian ini menegaskan komitmen kami bahwa perang melawan narkoba harus dilaksanakan secara komprehensif dan humanis demi melindungi masa depan generasi muda Aceh,” pungkas Fakrorrozi.

Artikel SebelumnyaSiklon Tropis Grant Terbentuk di Samudra Hindia, Ini Dampaknya
Artikel SelanjutnyaRelawan di Garis Depan: Menghadang Ancaman Infeksi Parasit di Tengah Tanggap Darurat

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here