
Komparatif.ID, Lhoksukon— Banjir besar yang melanda Gampong Ulee Rubek Barat, Kecamatan Seunuddon, Aceh Utara, meninggalkan dampak kerusakan serius dan mengganggu aktivitas warga setempat.
Berdasarkan keterangan Geuchik Ulee Rubek Barat, Amri Ismail (48), sekitar 500 Kepala Keluarga atau sekitar 3.700 jiwa terdampak banjir tersebut. Selain itu, 25 unit rumah dilaporkan hilang terseret arus banjir, sementara enam unit lainnya mengalami kerusakan dalam kategori berat maupun ringan.
“Kondisi pekerjaan warga yang selama ini terganggu, karena mayoritas penduduk kami bekerja sebagai nelayan dan petani tambak. Mesin boat rusak, kesulitan memperoleh bahan bakar minyak untuk ke laut, serta adanya abrasi pantai dan juga banyaknya akses jalan menuju ke arah pantai yang rusak,” terang Amri kepada Komparatif.ID, Rabu (3/12/2025).
Amri menjelaskan bantuan yang telah masuk hingga saat ini berasal dari pihak Kecamatan Seunuddon, Dinas Perikanan Aceh Utara, dan sejumlah anggota legislatif yang berkunjung sekaligus membawa bantuan.
Namun, bantuan tersebut dinilai belum mencukupi kebutuhan warga, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak dan lansia.
Baca juga: Bupati Aceh Utara Tak Mampu Tangani Ekses Pascabanjir
Amri berharap pemerintah segera melakukan perbaikan infrastruktur jalan, fasilitas nelayan, dan rumah warga yang rusak atau hilang. Ia menjelaskan mayoritas warga bekerja sebagai nelayan dan petani tambak, namun banyak mesin boat rusak dan akses bahan bakar sulit diperoleh.
Selain itu, abrasi pantai serta kerusakan jalan menuju area penangkapan ikan semakin memperparah situasi.
Sementara itu, Martunis (35), seorang nelayan setempat, mengatakan kebutuhan paling mendesak saat ini bukan hanya pangan, tetapi juga kebutuhan anak-anak seperti obat-obatan, susu, dan popok.
Ia menyebut banyak keluarga kesulitan memenuhi kebutuhan tersebut karena akses dan aktivitas ekonomi warga terganggu.
“Kebutuhan paling mendesak saat ini selain sembako adalah kebutuhan untuk anak-anak seperti obat-obatan, susu, pampers, dan lainnya,” ujarnya.
Pantauan di lokasi menunjukkan kerusakan infrastruktur cukup parah. Jalan penghubung utama antar gampong di Ulee Rubek tampak amblas akibat tergerus banjir. Beberapa titik jalan bahkan tidak dapat lagi dilalui.
Tidak hanya itu, bangunan penting seperti Balai Nelayan, fasilitas penjualan ikan, serta gudang es juga ikut rusak akibat derasnya aliran banjir.
Saat ini, aktivitas warga mulai terlihat dengan membersihkan lumpur dan sisa material banjir dari rumah masing-masing. Dari sejumlah wilayah yang terdampak, Ulee Rubek Barat tercatat sebagai kawasan yang mengalami kerusakan paling parah di Kecamatan Seunuddon.











