
Komparatif.ID, Banda Aceh- Politisi Partai Golkar Muntasir Hamid, Kamis (6/11/2025) meninggal dunia. Adik kandung Prof. Dr. Humam Hamid dan Farhan Hamid tutup usia setelah sekian lama dirawat karena penyakit yang bersemayam di dalam tubuhnya.
Informasi yang diterima Komparatif.ID, Muntasir Hamid meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Zainoel Abidin, Banda Aceh, pada pukul 05.45 Wib. Jenazahnya disemayamkan di rumah duka di Lorong Geuchik Syech, depan Pesantren Babun Najah, Jalan Kebun Raja, Ule Kareng, Banda Aceh.
Baca: Rektor UIN Banten: Tidur di Dalam Masjid Tidak Dilarang
Selama hidupnya, Muntasir Hamid merupakan politikus Partai Golkar. Dia pernah menjadi Ketua DPD II Partai Golkar Kota Banda Aceh. Kemudian menjadi Ketua Dewan Penasihat DPD II Golkar Kota Banda Aceh.
Dalam karir politiknya di dalam tubuh Golkar, politisi putra Ayah Hamid Samalanga tersebut pernah membuat gebrakan besar. Sebagai Ketua Forum Silaturahmi DPD II Golkar, dia menolak memberikan dukungan kepada Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie, yang mencalonkan diri sebagai Presiden Indonesia pada Pemilu 2014.
Dalam sebuah rapimnas khusus, Muntasir Hamid keukeuh menolak Aburizal Bakri maju Pilpres, yang membuahkan sanksi partai untuk dirinya.
Di Aceh, Muntasir juga dikenal sebagai politisi yang blak-blakan. Meskipun termasuk barisan pendukung utama T.M. Nurlif sebagai Ketua DPD Golkar Aceh, tapi dia tetap mengkritik kinerja Nurlif.
Pada November 2024, Muntasir mengkritik Nurlif yang dinilai eklusif dalam bergaul dan memimpin partai. Dalam tindak tanduknya, Nurlif dinilai one man show.
Kini, Muntasir telah pergi, meninggalkan rekam jejak politik dan sosial, sebagai kenangan bagi kolega dan teman-temannya. Ucapan duka mengalir di media sosial, mengiringi kepergian sang politisi Golkar.











