
Komparatif.ID. Banda Aceh— Seorang buruh bangunan bernama SM (51), warga Gampong Lamteumen Barat, Kecamatan Jaya Baru, Kota Banda Aceh, ditemukan meninggal dunia di salah satu rumah milik warga di Gampong Lamgapang, Kecamatan Krueng Barona Jaya, Aceh Besar, pada Sabtu (18/10/2025) sore.
Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Joko Heri Purwono melalui Kapolsek Krueng Barona Jaya, AKP Winarto, membenarkan adanya penemuan jasad seorang laki-laki di lokasi tersebut. Menurutnya, korban ditemukan dalam posisi tergeletak di dalam rumah yang sedang dibangun bersama sejumlah rekan kerja lainnya.
“Benar, korban SM ditemukan tergeletak di dalam rumah yang sedang dibangun bersama rekan lainnya pada Sabtu sore,” ujar Winarto, Minggu (19/10/2025).
Saksi mata, Nur Habibi dan Muhammad Isa, menyebutkan korban terakhir kali terlihat sedang mengaduk semen untuk pemasangan keramik di kamar utama rumah tersebut. Biasanya, saat waktu istirahat, korban dan rekan-rekannya berkumpul untuk minum kopi dan berbincang. Namun, pada hari kejadian, korban tidak tampak bergabung bersama mereka seperti biasanya.
Baca juga: Kakek di Italia Pura-pura Buta 50 Tahun Demi Raup Rp19 M Tunjangan Disabilitas
Karena merasa curiga, kedua saksi kemudian berinisiatif mencari keberadaan korban. Saat itu mereka menemukan SM sudah tergeletak di lantai di samping rumah yang sedang dibangun, dengan kondisi mengeluarkan darah dari hidung.
“Disaat para saksi ingin mengetahui posisi korban, terlihat SM tergeletak di lantai dengan kondisi mengeluarkan darah dari hidung di samping rumah yang sedang dibangun tersebut,” lanjut Winarto.
Melihat kondisi korban yang tidak lagi bergerak, para saksi segera melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Krueng Barona Jaya. Petugas yang tiba di lokasi kemudian melakukan pemeriksaan awal dan berkoordinasi dengan pihak keluarga korban.
Dari hasil komunikasi dengan keluarga, diketahui bahwa SM memiliki riwayat penyakit diabetes dan hipertensi. Berdasarkan keterangan keluarga, mereka tidak menaruh kecurigaan atas kematian tersebut dan menyatakan tidak keberatan untuk tidak dilakukan visum terhadap jenazah.
“Pihak keluarga menyebut korban memiliki riwayat penyakit diabetes dan hipertensi. Mereka tidak keberatan dan tidak mengajukan visum. Jenazah langsung dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan fardhu kifayah,” pungkas Winarto.