
Komparatif.ID, Bireuen– Di bawah cahaya purnama, belasan ribu orang berkumpul di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Cot Gapu, Selasa (7/10/2025). Mereka tumpah ruah di sana untuk menyaksikan malam pembukaan HUT ke-26 Kabupaten Bireuen.
Acara tersebut dimulai pukul 20.30 WIB. Dibuka oleh penampilan pertunjukan seudati. Kemudian laporan Ketua Panitia Dailami, S.Hut.,M. Hut. Selanjutnya penampilan beberapa entertain lainnya seperti band Sukat Tujoh dan Cut Zuhra.
Bupati Bireuen, H. Mukhlis, S.T., dalam sambutannya menegaskan perayaan ulang tahun kabupaten bukan sekadar seremoni, melainkan momentum penting yang memiliki makna mendalam bagi seluruh masyarakat.
Ia menyebutkan rangkaian kegiatan HUT ke-26 dan Pekan Kebudayaan Bireuen pertama ini disusun untuk menghadirkan kebahagiaan sekaligus memperkuat identitas masyarakat Bireuen.
“Semua kegiatan ini adalah bukti bahwa pembangunan di Bireuen tidak hanya difokuskan pada aspek fisik dan ekonomi semata, namun juga pada pembangunan jiwa, akhlak, dan kebersamaan sosial. Inilah semangat kita bersama untuk mewujudkan Bireuen yang gemilang,” ungkapnya.

Baca juga: Malam Pembukaan HUT ke-26 Bireuen, Bhôi Pandrah Diserbu Pembeli
Menurutnya, berbagai kegiatan seperti pameran pembangunan dan UMKM, zikir bersama, upacara hari jadi, hingga maulid akbar menjadi sarana untuk menumbuhkan rasa syukur, mempererat silaturahmi, dan menunjukkan hasil pembangunan yang telah dicapai.
Mukhlis juga menekankan pembangunan di Bireuen tidak hanya terfokus pada sektor fisik dan ekonomi, tetapi juga menyentuh aspek spiritual, sosial, dan kebudayaan.
Ia mengajak seluruh lapisan masyarakat, mulai dari aparatur pemerintah, ulama, akademisi, dunia usaha, hingga pemuda, untuk terus bersatu membangun Bireuen. Momentum peringatan HUT ke-26 diharapkan menjadi ajang refleksi atas perjalanan panjang pembangunan daerah, sekaligus konsolidasi menuju masa depan yang lebih gemilang.
“Mari jadikan momentum ini sebagai refleksi sekaligus ajang konsolidasi. Karena sejatinya, pembangunan daerah yang efektif, efisien, dan produktif hanya akan tercapai bila pemerintah, ulama, akademisi, dunia usaha, pemuda, dan seluruh masyarakat bersatu dalam satu langkah dan satu tujuan,” imbuhnya.