
Komparatif.ID, Bireuen– Stand Kecamatan Pandrah diserbu pembeli. Kue bhôi yang dijual di stand tersebut diserbu oleh pengunjung pembukaan HUT ke-26 Bireuen yang dihelat di Ruang Terbuka Hijau, Cot Gapu, Bireuen.
Juanda Abdullah, SE.,M.M, terlihat sangat ceria. Dengan pakaian adat khas Bireuen, dia berdiri di depan stand sembari menyapa pengunjung. Sedangkan beberapa perempuan sibuk mengaduk adonan bhôi. Tiga orang membungkus pesanan, dan seorang bertugas memanggang bhôi.
“Piyôh piyôh. Bhôi sinoe mangat that. Hana pakèk sari manis. Mamèh saja aseuli (mampir, bhôi asli, tanpa campuran sari manis),” kata Juanda, Selasa (7/10/2025) malam.
Petugas stand benar-benar dibuat sibuk. Yang mengocok telur, tangannya tak berhenti mengocok. Demikian juga yang bertugas menuangkan adonan ke dalam loyang, tangannya tak berhenti bergerak. Satu persatu loyang berbentuk buah dan ikan, diisi dengan adonan kental tepung terigu yang telah dicampur telur, gula, dan vanili.
Baca juga: Peringatan HUT ke-26 Bireuen Digelar 6 Hari, Ada Festival Rapa’i Hingga Expo UMKM
Juanda dan tim paham selera pasar. Pada pameran di RTH Cot Gapu, mereka sengaja membuat bhôi dalam ukuran kecil. Dengan bentuk mungil, kue tersebut menarik perhatian pengunjung yang jumlahnya sangat banyak.
Alhasil, pengunjung pun berbondong-bondong membeli bhôi di stand Pandrah. Pembeli bahkan bersedia menunggu, sembari diajak berbincang oleh Camat Juanda yang juga ayahnya penyanyi Aceh Cut Zuhra.
Di stand tersebut juga dijual keukarah, jajanan asam kana, dan beberapa jenis kue kering lainnya yang menjadi khas Aceh.
Malam itu, Juanda mendapat dua kebahagiaan. Pertama standnya diserbu pembeli bhôi. Kedua, Cut Zuhra ikut tampil membawakan dua lagu di atas pentas HUT ke-26 Bireuen dan Pekan Kebudayaan Bireuen (PKB) I.