Tendang Mic Saat Ceramah, Komunitas Soundsystem Kecam Teungku Puteh RK

Tendang Mic Saat Ceramah, Komunitas Soundsystem Kecam Teungku Puteh RK
Seorang penceramah bernama Teungku Puteh RK terekam video amatir membanting mic saat mengisi ceramah di Gandapura, Jumat (19/9/2025) malam. Foto: tangkapan layar.

Komparatif.ID, Bireuen— Seorang penceramah bernama Teungku Puteh RK Kembali menjadi sorotan di media sosial. Kali ini bukan karena isi ceramahnya yang kontroversial. Tapi karena tindakannya menendang microphone di atas panggung dakwah.

Jumat (19/9/2025) malam, pada acara Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) antar gampong yang dihelat di Gampong Mon Jambee, Kecamatan Gandapura, Bireuen, Teungku Puteh RK didapuk sebagai penceramah. Seperti biasa, bicaranya keureutam-keureutum.

Tapi kali ini, Teungku Puteh RK bertindak lebih jauh ketimbang biasanya. Puteh RK yang kecewa dengan kualitas soundsystem di tempat acara, sempat melempar dan kemudian menendang microphone di tangannya. Aksi tersebut terekam kamera warganet. Kemudian viral di media sosial.

Dengan Bahasa Aceh yang sangat kasar, setelah memungut Kembali microphone yang ia lempar dan tendang, Puteh RK berujar, “Nyoe gadoh konsentrasi, nyoe sigo teuk keunan kurhom. Nye hana pakek mic ikee jeut sit kupeugah haba. Panitia hoe ilee? Padum thon ka kupeugah ilee, mic beek kapeujeut-peujeut wate kee peugah haba. Nyoe kaheek kee peugah haba ata sot-sot……….”

(Ini membuat hilang konsentrasi, kalau sekali lagi, aku lempar si situ. Kalau tak memakai mic, aku juga masih bisa ngomong. Kemana panitia? Berapa kali aku sudah bilang, jangan main-main soal mic waktu aku ceramah. Sudah capek aku sampaikan hal ini…..)

Baca juga: Seorang Pimpinan Dayah di Aceh Utara Cabuli Santriwati Berusia 16 Tahun

Aksi Teungku Puteh RK di atas panggung yang melempar dan menendang microphone, mengundang kecaman dari komunitas pengelola sound system. Mereka menyesali Tindakan sang penceramah yang dinilai telah melecehkan pengelola soundsystem.

Dalam sebuah postingan di media sosial, Komunitas Sound System Aceh menyampaikan lima poin pernyataan sikap.

Pertama, tindakan penendangan microphone itu merupakan bentuk arogansi, tidak berakhlak, dan tidak mencerminkan sikap seorang tokoh agama.

Kedua, perbuatan tersebut telah melukai hati dan martabat seluruh pelaku usaha usaha, teknisi, serta komunitas soundsystem Aceh.

Ketiga, ustad yang bersangkutan segera meminta maaf secara terbuka kepada seluruh komunitas sound system Aceh tanpa syarat.

Keempat, apabila tuntutan tidak dipenuhi –oleh Puteh RK—maka pihak sound system Aceh tidak segan-segan menempuh langkah lebih lanjut demi menegakkan harga diri komunitas sound system Aceh.

Kelima, pihak soundsystem Aceh mengingatkan siapapun, termasuk tokoh agama, agar tidak lagi meremehkan atau memperlakukan soundsystem seolah-olah tidak bernilai, karena tanpa soundsystem, suara dakwah tidak akan sampai kepada jamaah.

Warganet yang menonton potongan video yang menampilkan kemaraham Puteh RK juga ikut mengecam Tindakan sang penceramah. Menurut warganet, Teungku Puteh RK telah bertindak berlebihan.

Artikel SebelumnyaBunga Simpanan Turun, LPS Tetapkan TBP Baru Mulai 1 Oktober 2025
Artikel SelanjutnyaPrabowo Buka Opsi Akui Israel, Syaratnya Palestina Harus Merdeka Dulu
Redaksi
Komparatif.ID adalah situs berita yang menyajikan konten berkualitas sebagai inspirasi bagi kaum milenial Indonesia

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here