Komparatif.ID, Banda Aceh– Pj Bupati Aceh Utara Azwardi Abdullah, segera tancap gas setelah dilantik di Anjong Mon Mata, Banda Aceh, Kamis (14/7/2022), pukul 17.00 WIB.
Usai pelantikan, setelah salat Magrib, Azwardi Abdullah segera meluncur ke Restoran Banda Seafood, di bilangan Simpang Lima, Kota Banda Aceh. Di sana, dia bersilaturahmi dengan Pimpinan DPRK, Kapolres Aceh Utara, Kepala Bappeda, dan sejumlah Kepala SKPK.
Azwardi mengatakan kedatangan Pimpinan DPRK Aceh Utara yaitu Ketua Arafat Ali, Wakil Ketua I Hendra Juliansyah, Wakil Ketua II Misbahul Munir, serta Kapolres Aceh Utara AKBP Riza Faisal, dan unsur lainnya, merupakan bentuk kekompakan untuk tujuan bersinergi membangun Aceh Utara.
“Saya mengucapkan terima kasih atas kunjungan bapak-bapak sekalian. Ini modal pertama kita membangun sinergitas, demi melakukan pembangunan Aceh Utara,” kata Azwardi.
Dia mengatakan, sebagai Pj Bupati Aceh Utara, dirinya tidak mungkin bekerja sendiri. Hubungan eksekutif, legislatif, dan yudikatif harus bagus, agar rencana pembangunan dapat dilaksanakan dengan baik.
Kunci keberhasilan, selain perencanaan yang matang, juga keterbukaan dalam penganggaran, serta terjalinnya komunikasi yang baik.
Ia menamsilkan, saat rombongan Pimpinan DPRK dan lainnya ke Banda Aceh, tempat salat pasti tidak sama. Ada yang di Bireuen, ada yang di Sigli, ada pula yang di Aceh Besar. Tapi tujuannya sama yaitu ke Banda Aceh.
Di sinilah dibutuhkan komunikasi yang baik, agar setiap perbedaan dapat dikelola demi tercapainya tujuan akhir pembangunan yaitu wujudnya kesejahteraan rakyat.
Seusai pertemuan yang berlangsung akrab, kepada Komparatif.id, Azwardi mengatakan dirinya tidak memiliki banyak waktu. Sebagai Pj Bupati dia wajib bergegas. Pemerintah transisi Aceh Utara, bersama DPRK dan yudikatif, harus dapat memberikan yang terbaik.
“Makanya kami di eksekutif harus tancap gas. Tidak ada waktu berleha-leha. Pertama tentu menjalin komunikasi dengan berbagai stakeholder. Menyerap sebanyak mungkin masukan. Kemudian baru kami rembug,” ujarnya.
Dia meminta dukungan dari masyarakat Aceh Utara, agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. “Apatah arti sebuah jabatan bila tak dapat melakukan yang terbaik. Tugas ini dapat saya tunaikan dengan baik bila mendapat dukungan dari masyarakat,” imbuhnya.