
Komparatif.ID, Jakarta— Kepala Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA), Nasri Djalal, tampil sebagai pembicara kunci dalam Forum Migas Tempo 2025 yang digelar di Raffles Hotel Jakarta, Rabu (20/8/2025).
Nasri jadi pembicara dihadapan puluhan pemangku kepentingan migas nasional, mulai dari unsur pemerintah, pelaku industri hulu dan hilir, akademisi, asosiasi, hingga investor internasional.
Dalam pemaparannya, Nasri menekankan pentingnya peran Pemerintah Aceh mendorong terciptanya iklim investasi yang kondusif di sektor hulu migas. Ia menyebutkan arah kebijakan BPMA sejalan dengan visi Gubernur Aceh, Mualem, mengenai ketahanan energi dan hilirisasi.
Visi tersebut menitikberatkan pada pemanfaatan sumber daya alam secara optimal sekaligus memberikan nilai tambah melalui pengolahan lebih lanjut.
Nasri juga menjelaskan Aceh mendapatkan kewenangan khusus di sektor hulu migas berdasarkan MoU Helsinki, Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh, serta Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2015 yang mengatur tentang pengelolaan bersama sumber daya alam minyak dan gas bumi di Aceh.
Baca juga: BPMA Pantau Proses Pabrikasi Peralatan Proyek GPF Cluster IV di Cilegon
Hingga kini, Ia menyebut wilayah kewenangan Aceh mencakup enam Wilayah Kerja (WK) Migas yang terdiri dari tiga WK eksploitasi dan tiga WK eksplorasi.
“Aceh adalah satu-satunya provinsi dengan kewenangan khusus di sektor hulu migas. Kami memiliki hak pengelolaan langsung, persetujuan kontrak, serta peran strategis dalam setiap keputusan energi. Strategi BPMA adalah mendorong eksplorasi untuk mencari cadangan baru, mengawasi pelaksanaan, dan mendukung kelancaran operasional hulu migas di Aceh,” kata Nasri.
Lebih lanjut, Nasri menekankan Forum Migas Tempo 2025 hadir pada momentum yang tepat untuk memperkuat sinergi lintas sektor. Menurutnya, kolaborasi antara regulator, industri, investor, dan pemerintah daerah bukan lagi pilihan, tetapi kebutuhan.
“Forum ini diharapkan tidak hanya berhenti pada diskusi, tetapi juga menghasilkan rekomendasi, komitmen, dan terobosan nyata dalam menjawab tantangan sektor migas,” ujarnya.
Selain Kepala BPMA, forum ini juga menghadirkan sejumlah tokoh penting dari industri migas nasional dan internasional. Di antaranya pimpinan perusahaan migas, Pertamina, SKK Migas, Kementerian Koordinator Perekonomian, kementerian terkait, Anggota DPR RI, Dewan Energi Nasional, serta gubernur dari provinsi penghasil migas.
Forum Migas Tempo 2025 dirancang sebagai wadah untuk membahas isu strategis dalam pengembangan sektor migas. Agenda utama meliputi harmonisasi kebijakan, percepatan investasi, penyederhanaan regulasi, hingga inovasi solusi untuk meningkatkan produksi migas nasional secara berkelanjutan.