UIN Ar-Raniry Latih 94 Pengelola Perpustakaan Sekolah di Aceh Besar

UIN Ar-Raniry Latih 94 Pengelola Perpustakaan Sekolah di Aceh Besar
Ketua Prodi Ilmu Perpustakaan FAH UIN Ar-Raniry Banda Aceh Mukhtaruddin MLIS sedang memberikan materi pada bimtek pengelolaan perpustakaan sekolah di UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Foto: HO for Komparatif.ID.

Komparatif.ID, Jantho— Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh melatih 94 peserta dalam bimbingan teknis pengelolaan perpustakaan sekolah di Kabupaten Aceh Besar.

Kegiatan ini berlangsung pada 14-17 Agustus 2025 dan terlaksana atas kerja sama dengan Kelompok Kerja Guru (KKG) Pendidikan Agama Islam (PAI) Aceh Besar.

Para peserta dibagi ke dalam dua angkatan dan mendapat materi dari akademisi maupun praktisi di bidang kepustakawanan. Bimbingan teknis dibuka Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry, Syarifuddin MA PhD, yang diwakili Wakil Dekan II, Prof Dr Nur Chalis MA.

Nur Chalis menyampaikan harapan agar kegiatan ini memberi dampak terhadap peningkatan kualitas perpustakaan sekolah di Aceh Besar. Menurutnya, perpustakaan sekolah memiliki peran penting sebagai bagian dari sistem pendidikan sehingga pengelolaannya harus dilakukan dengan baik dan profesional.

“Harapannya, setelah bimtek ini, perpustakaan sekolah semakin tertata dan mampu memberikan layanan yang lebih baik kepada siswa,” ujar Nur Chalis, Sabtu (16/7/2025).

Ketua Program Studi Ilmu Perpustakaan UIN Ar-Raniry, Mukhtaruddin MLIS, menjelaskan pelatihan dirancang untuk memperkuat kapasitas pengelola perpustakaan sekolah agar sesuai dengan standar nasional sekaligus mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi informasi.

Baca juga: 82 Guru PAI di Pidie Dilatih Kelola Perpustakaan Sekolah

Ia menekankan perpustakaan tidak boleh hanya dipandang sebagai tempat menyimpan koleksi, tetapi juga berfungsi sebagai pusat pembelajaran dan literasi peserta didik.

Mukhtaruddin menambahkan kondisi perpustakaan sekolah di Aceh bahkan secara nasional masih menghadapi banyak tantangan. Permasalahan yang ditemui meliputi fasilitas yang belum memadai, koleksi terbatas, kompetensi sumber daya manusia yang masih kurang, serta minimnya dukungan kebijakan dan anggaran dari berbagai pihak.

“Banyak perpustakaan sekolah yang bangunannya tidak sesuai standar, koleksinya terbatas, dan pengelolanya belum kompeten. Anggaran dan kebijakan yang belum memihak menjadi hambatan terbesar,” katanya.

Sementara itu, Ketua panitia pelaksana yang juga Ketua KKG PAI Aceh Besar, Fetti Elliani, menjelaskan bimtek berlangsung selama 32 jam. Materi yang diberikan meliputi kebijakan pengembangan perpustakaan, manajemen koleksi, klasifikasi, katalogisasi, hingga otomasi berbasis Senayan Library Management System (SLiMS). Para peserta juga mendapatkan kesempatan praktik langsung dengan pendampingan dari tenaga ahli.

Ia menyebut narasumber yang hadir di antaranya Mukhtaruddin MLIS, Drs Khatib A. Latief MLIS, Suherman MEc, T. Mulkan Safri SIP MIP, Nazaruddin MLIS PhD, Khairiah SIP, Arkin SIP, dan Wandi Syahputra SIP.

Selain itu, kegiatan juga melibatkan praktisi dari Aceh Library Consultant (ALC) serta Pengurus Daerah Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) Aceh.

Artikel SebelumnyaUntuk Pertama Kali, Mualem Pimpin Upacara HUT RI
Artikel SelanjutnyaKapolda Aceh Ikuti Upacara HUT ke-80 RI di Blang Padang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here