Usai Mengamuk di Perkim Aceh, Polisi Ringkus 7 Pria yang Intimidasi PPTK

perkim aceh eks kombatan
Polisi menciduk tujuh pria yang mengamuk di Perkim Aceh. Mereka digelandang ke Polda Aceh, Rabu (13/8/2025) untuk dimintai keterangan. Foto: Dok. Polda Aceh.

Komparatif.ID, Banda Aceh—Tujuh pria yang mengamuk di Dinas Perkim Aceh, diperiksa oleh polisi, Rabu (13/8/2025), setelah video aksi cowboy Texas mereka viral di media sosial. Polisi menyebutkan tidak ada ruang di Aceh untuk aksi-aksi premanisme.

Ketujuh pria tersebut yang diperiksa polisi tersebut, masing-masing memiliki nama samaran (alias). M alias Aneuk Tulot, R alias Aneuk Muda Pakam, MH alias Batee Itam, M alias Taliban, MAI alias Kek Min, B alias Nyak Boy, dan H alias Meutui.

Baca: Tak Dapat Proyek, Sejumlah Pria Mengamuk di Dinas Perkim Aceh

Kabid Homas Polda Aceh Kombes Joko Krisdiyanto menerangkan, tujuh pria yang mengamuk di Perkim Aceh, ditangkap tim Resmob Ditreskrimum Polda Aceh bersama Resbob Polresta Banda Aceh, sehari setelah peristiwa pengancaman dan intimidasi yang dilakukan terhadap PPTK Perkim Aceh.

Setelah ditangkap dan digelandang ke Polda Aceh, mereka diperiksa secara mendalam. Joko mengatakan pemeriksaaan terhadap ketujuh pria itu, sebagai bentuk perlindungan hukum kepada siapa saja, serta mengeliminir aksi premanisme di Aceh.

“Polisi memastikan siapa saja yang terlibat akan diproses secara hukum. Dalam pemeriksaan, polisi mendalami peran mereka satu persatu. Tidak ada ruang bagi premanisme di Aceh,” sebut Joko Krisdiyanto.

Seperti diberitakan sebelumnya, pada Selasa (12/8/2025) sejumlah pria yang mengaku turun dari hutan, mengamuk di Dinas Perumahan dan Permukiman Aceh. Mereka mengancam akan merusak kantor dinas tersebut, karena merasa dibola-bolai oleh pihak dinas.

Mereka mengatakan tidak takut kepada siapapun, termasuk tidak takut kepada Kapolda Aceh, karena mereka telah sangat lama dizalimi.

Kadis Perumahan dan Permukiman Aceh T. Aznal Zahri, menyebutkan sejumlah lelaki tersebut datang ke sana, meminta proyek pembangunan rumah dhuafa, dan proyek lainnya.

Artikel SebelumnyaMualem: Pengibaran Sang Saka Merah Putih Amanah Sejarah
Artikel SelanjutnyaPelajar di Aceh Besar Akses Judol dan Pornografi saat Bolos Sekolah
Muhajir Juli
Jurnalis bersertifikat Wartawan Utama Dewan Pers. Penulis buku biografi, serta tutor jurnalistik.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here