Beras, Emas, dan Rokok Jadi Penyebab Inflasi di Aceh

Beras, Emas, dan Rokok Jadi Penyebab Inflasi di Aceh
Ilustrasi. Foto: Komparatif.ID.

Komparatif.ID, Banda Aceh— Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh mencatat mencatat inflasi year on year (y-on-y) pada Juli 2025 sebesar 3,00 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) mencapai 109,95. Pengeluaran untuk beras, emas, rokok jadi penyebab inflasi tertinggi mencapai 2,33 persen.

“10 komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y pada Juli 2025, antara lain: beras, emas perhiasan, Sigaret Kretek Mesin (SKM), ikan dencis, ikan tongkol/ikan ambu-ambu, tomat, ikan bandeng/ikan bolu, minyak goreng, bawang merah, dan daging ayam ras,” terang Plt Kepala BPS Aceh, Tasdik Ilhamudin, dalam siaran resminya, Senin (1/8/2025).

Lebih lanjut, Tasdik menuturkan Meulaboh menjadi daerah dengan inflasi tertinggi sebesar 3,82 persen dan IHK mencapai 111,61. Sementara itu, inflasi terendah terjadi di Banda Aceh dengan angka 1,97 persen dan IHK sebesar 108,86.

Kenaikan inflasi y-on-y ini disebabkan oleh meningkatnya harga pada beberapa kelompok pengeluaran utama. Kelompok makanan, minuman dan tembakau mencatat kenaikan tertinggi sebesar 5,84 persen, disusul kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya yang naik sebesar 9,75 persen. 

Baca jugaKenaikan Harga Tomat Dorong Inflasi Mei di Aceh Capai 2,35 Persen

Kenaikan juga terjadi pada kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 3,10 persen, kesehatan sebesar 1,89 persen, transportasi sebesar 0,81 persen, rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 1,99 persen, pendidikan sebesar 0,38 persen, serta penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,39 persen.

Sebaliknya, Tasdik menuturkan terdapat tiga kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga yang turun 0,94 persen, perlengkapan dan pemeliharaan rutin rumah tangga turun 0,14 persen, serta kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan yang menurun sebesar 0,34 persen.

BPS Aceh mencatat secara bulanan, inflasi month to month (m-to-m) di Aceh pada Juli 2025 tercatat sebesar 0,68 persen. Sementara itu, inflasi sejak awal tahun (year to date/y-to-d) mencapai 2,56 persen. Jika dibandingkan dengan Juli tahun lalu, IHK Provinsi Aceh meningkat dari 106,75 menjadi 109,95.

Dari sisi kelompok pengeluaran, penyebab inflasi y-on-y terbesar berasal dari kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 2,14 persen, diikuti perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,54 persen, serta penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,15 persen.

Sementara itu, deflasi terbesar berasal dari kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,15 persen.

Artikel SebelumnyaFirman Zubir Calon Tunggal, Konferkab VII PWI Pidie Dipastikan Aklamasi
Artikel SelanjutnyaPrabowo Tunjuk Alumnus SMPN 3 Banda Aceh Jadi Sekjen Gerindra

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here