Komparatif.ID, Banda Aceh—Bank Syariah Indonesia (BSI)Region I Aceh, mencatat kegemilangan kinerja pada Semester 1 2022. Bank tersebut berhasil menyalurkan Rp833 miliar Kredit Usaha Rakyat (KUR), atau bertumbuh 5,76% dari Desember 2021.
Regional CEO BSI Region Aceh Wisnu Sunandar, Kamis (7/7/2022) pukul 17.30 WIB pada acara Gathering Media dan BSI di Kantor BSI Aceh, menyebutkan KUR bertumbuh bagus secara year to date.
“BSI Region Aceh menunjukkan hasil kinerja yang apik dan cemerlang di Q2 atau semester 1 tahun 2022. Penyaluran pembiayaan tumbuh 5,76% secara year to date atau tumbuh sebesar 833 milyar rupiah,” jelas Wisnu.
Lebih lanjut Wisnu menerangkan, penyaluran pembiayaan KUR sudah mencapai 1,3 triliun rupiah untuk 20.869 nasabah. Ini sudah mencapai 57,4% dari target penyaluran KUR BSI Region 1 Aceh sebesar 2,4 triliun di tahun 2022. Program KUR ini merupakan sebuah langkah baik untuk kemajuan ekonomi. BSI Berharap kesempatan ini bisa dimanfaatkan dengan maksimal oleh nasabah dalam menggarap usahanya.
Penyaluran KUR, tambahnya, menyasar pengusaha mikro, kecil, dan menengah dengan pola pemberian kredit atau pinjaman. Salah satu syarat untuk mendapatkannya pengusaha mikro, kecil, dan menengah sudah mempunyai usaha produktif (feasible), layak, namun belum bankable.
Di hadapan puluhan wartawan dan pemimpin redaksi media massa—yang mayoritas online, Wisnu menjelaskan, bukan saja KUR yang mengalami pertumbuhan bagus, Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 3,45 % secara year to date atau tumbuh sejumlah 503 milyar rupiah.
BSI Miliki Fasilitas Trade Service
Bank Syariah Indonesia juga memiliki fasilitas trade service yang melayani transaksi LC (Letter Of Credit), SKBDN (Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri), serta Bank Garansi. Tentunya fasilitas trade service cukup membantu para pengusaha di Aceh untuk keperluan transaksi bisnis secara global.
“Ini perlu diberitahu kepada pengusaha yang bertransaksi antar negara. BSI sudah menyediakan fasilitas itu. Khusus pengusaha Aceh yang berbisnis antar negara, saya sampaikan agar bertransaksi di Aceh, supaya tercatat dalam buku Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan nantinya berdampak positif bagi Serambi Mekkah,” kata Wisnu.
Di sisi lain, dalam rangka memperluas akses keuangan dan digitalisasi perbankan, saat ini BSI Region Aceh sudah memiliki 9.160 BSI Smart Agen, 11.578 QRIS merchant, dan 721 EDC merchant per bulan juni 2022.
“QRIS adalah layanan transaksi online tanpa potongan. Cukup tempelkan layar telepon Anda ke QRIS merchant, maka Anda dapat membayar apa saja, sesuai kebutuhan. Tidak ada potongan biaya administrasi,” katanya.
Pada akhir pemaparannya, Wisnu Sunandar menyampaikan BSI Region Aceh secara tegas berkomitmen untuk memfasilitasi seluruh transaksi nasabah khususnya di Aceh berdasarkan prinsip syariah. Karena Bank Syariah Indonesia bukan hanya siap menjadi sahabat finansial, tapi juga sahabat spiritual dan sahabat sosial bagi para nasabah.